Pertempuran sengit dilaporkan terjadi di distrik al Saberi, pusat perdagangan Benghazi, sementara tentara Libya mencoba mengusir militan Muslim yang menguasai wilayah itu. TV Libya melaporkan, Bulan Sabit Merah mengosongkan kantor pusatnya di Rumah Sakit Jumhuriya, karena pertempuran sengit.
Juru bicara tentara Libya mengklaim, 95 persen Benghazi berada di bawah kekuasaan unit-unit militer Libya, tetapi dalam seminggu terakhir, ia telah beberapa kali menyatakan hal yang sama. Namun, ia mengakui, pertempuran sengit masih berlanjut dan pejuang Muslim masih menguasai beberapa daerah.
Juru bicara tentara Libya mengatakan, tentara bergerak dari gedung ke gedung dan apartemen ke apartemen, berusaha mengusir gerilyawan yang bersembunyi dalam rumah-rumah penduduk.
Tiga tahun setelah penggulingan Moammar Gadhafi, pemimpin yang lama berkuasa, Libya masih menjadi negara yang terpecah, biasanya setia kepada pihak-pihak bersenjata. Bahkan tentara terpecah antara yang setia kepada pemerintah, yang mengasingkan diri di timur negara itu, dan mantan perwira militer yang anti-Islam.
Tentara telah menggempur berbagai suku dan kelompok Muslim regional, yang menyebabkan Benghazi, kota penting di Libya timur, berulang kali terseret dalam kekacauan.
Sky News Arabia melaporkan pasukan khusus unit-unit tentara Libya telah menguasai markas keamanan penting di jalan menuju bandara Benghazi. Dikatakan, militer berusaha merebut kembali pelabuhan Benghazi di kawasan pusat bisnis, yang kini dikuasai militan.
Namun, TV Al Jazeera menyatakan, para pejuang Muslim, yang setia kepada apa yang disebut "Dewan Syura," telah "mengepung sejumlah tank milik tentara." VOA tidak bisa memverifikasi klaim tersebut kepada pihak ketiga.
TV Al Jazeera, yang dinilai sebagian orang bersimpati terhadap Muslim, mengatakan tentara selama ini terus menggempur pusat kota Benghazi dengan artileri. Media itu juga melaporkan, orang-orang Muslim "ditangkapi unit-unit tentara dan dibawa ke penjara di Beida, kota di Libya timur yang dikuasai pemerintah."
Ekstremis milisi Ansar al Syariah, yang banyak terdapat di Darna, menyatakan pendirian Emirat Islam di Benghazi Agustus lalu. Pemimpin kelompok itu, yang membuat proklamasi, dilaporkan meninggal setelah menderita luka berat dalam pertempuran di Benghazi bulan lalu.
Di ibukota Tripoli, yang sebagian besar dikuasai koalisi milisi Muslim Fajr, unit-unit tentara dilaporkan menggempur milisi di selatan kota itu. Juru bicara militer Mohammed Hijazi menyatakan, militer berusaha merebut kembali Kamp Aziziya, yang pernah menjadi kubu Gaddafi.