Seorang pejabat tinggi AS mengatakan, Rabu (6/11), pertemuan tak terduga pekan ini antara pemimpin Korea Selatan dan pemimpin Jepang merupakan isyarat positif bahwa kedua sekutu AS di Asia ini sedang berusaha memperbaiki hubungan yang tegang akibat ketidaksepakatan dalam perdagangan dan sejarah.
David Stilwell, asisten Menlu AS untuk urusan Asia Timur dan Pasifik, mengungkapkan itu saat mengunjungi Korea Selatan beberapa pekan sebelum berakhirnya kesepakatan berbagi informasi intelijen antara Seoul dan Tokyo. Pemerintahan Trump selama ini menekan kedua sekutunya itu untuk mempertahankan kesepakatan tersebut, yang menyimbolkan kerjasama keamanan trilateral antara ketiga negara. Washington menginginkan kesepakatan tersebut dipertahankan untuk menangkal ancaman nuklir Korea Utara dan pengaruh China yang kian berkembang.
Pada Senin (4/11), Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengajak PM Jepang Shinzo Abe bertemu selama 11 menit di sela-sela sebuah forum regional di Thailand, langkah terkini yang diambil Seoul untuk meredakan ketegangan sementara tenggat waktu kesepakatan militer antara kedua negara akan segera berakhir.
“Presiden Moon dan Perdana Menteri Abe memiliki kesempatan untuk berbicara, dan ini merupakan isyarat positif ke arah perbaikan hubungan,” kata Stilwell kepada wartawan setelah bertemu dengan PM Korea Selatan Kang Kyung-hwa.
Kementerian Luar Negeri Seoul, dalam sebuah pernyataan menyebutkan, dalam pembicaraannya dengan Stilwell dan Keith Krach, wakil Menlu AS untuk urusan pertumbuhan ekonomi, energi dan lingkungan, Kang menjelaskan usaha negaranya untuk mencari penyelesaian rasional melalui dialog mengenai berbagai isu dengan Jepang. [ab/uh]