Peru berharap akan menerima gelombang pertama vaksin virus corona bulan ini untuk segera meluncurkan program imunisasi yang telah lama ditunggu-tunggu.
Presiden Francisco Sagasti, Rabu (6/1), mengumumkan pemerintahnya membeli 38 juta dosis vaksin dari laboratorium Sinopharm, China, dengan 1 juta dosis di antaranya akan tiba bulan ini.
Sagasti mengatakan bahwa karena tahap tiga uji klinis vaksin tersebut dilakukan di Peru, pemerintahannya berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakses vaksin Sinopharm itu.Ia menambahkan, hal itu juga membantu memverifikasi kemanjuran vaksin di kalangan rakyat negara tersebut. Presiden mengatakan warga yang paling rentan akan mendapat prioritas sebagai penerima pertama vaksin.
Peru juga mencapai kesepakatan untuk membeli 14 juta dosis vaksin yang dikembangkan AstraZeneca dengan Oxford University, dengan gelombang pertama tiba paling lambat September, atau kemungkinan lebih cepat lagi.
Peru telah menandatangani kesepakatan untuk membeli tambahan 13,2 juta dosis vaksin melalui fasilitas COVAX, kelompok yang dipimpin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertujuan memastikan distribusi vaksin yang adil di kalangan negara-negara miskin.
Presiden Sagasti juga mengumumkan PM Violeta Bermudez akan memimpin suatu kelompok kerja untuk mengawasi implementasi program vaksinasi.
Peru telah mencatat 1.019.475 kasus virus corona dan 37.830 kematian, sebut Johns Hopkins University Coronavirus Resource Center. [uh/ab]