Peru, Selasa (9/2), memulai perangnya melawan gelombang kedua pandemi virus corona, dengan Presiden Francisco Sagasti menyingsingkan lengan bajunya terlebih dulu untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa vaksin itu aman.
Peru memulai putaran pertama imunisasinya hanya dua hari setelah menerima 300 ribu dosis vaksin dari laboratorium Sinopharm China.
Seorang juru bicara kementerian kesehatan Peru mengatakan pihak berwenang berharap vaksin itu akan memulihkan harapan dalam menangani krisis.
Menteri Kesehatan Pilar Mazzetti menunda vaksinasi terhadapnya, dan memilih para petugas layanan kesehatan garis depan untuk diimunisasi terlebih dulu.
Peru, salah satu negara dengan catatan korban kematian tertinggi akibat virus corona di Amerika Latin, telah mengukuhkan lebih dari 1.186.000 kasus infeksi dan 42.308 kematian, sebut Johns Hopkins University Coronavirus Resource Center. [uh/ab]
