Utusan khusus AS untuk pembicaraan perdamaian antara Kosovo dan Serbia, Richard Grenell, mengumumkan melalui Twitter bahwa para pemimpin kedua negara akan bertemu di Gedung Putih pada 2 September mendatang.
“Kami gembira mengumumkan bahwa para pemimpin Kosovo dan Serbia akan bertemu di Gedung Putih untuk berunding pada 2 September,” tulis Grenell pada Kamis malam. Ia tidak merincinya lebih jauh.
Di Pristina, Presiden Kosovo Hashim Thaçi juga menggunakan cuitan di Twitter untuk menyambut baik pertemuan mendatang.
“Saya menyambut baik pengumuman pertemuan di Gedung Putih mengenai perundingan antara #Kosovo dan #Serbia. Kami berterima kasih kepada #AS atas dedikasi luar biasa besar bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan,” cuit Thaçi.
Perdana Menteri Kosovo, Avdullah Hoti, menulis di akun Facebooknya bahwa AS selalu berperan penting dalam proses membangun negara di Kosovo. “Pada 2 September, kami akan bertemu di Gedung Putih untuk berdiskusi dengan Serbia, sebagai dua negara independen, mengenai proyek-proyek kerja sama ekonomi penting yang akan mengubah perspektif ekonomi Kosovo dan kawasan. Kosovo bersyukur atas sahabat-sahabat yang dimilikinya,” tulis Hoti.
Pembicaraan di Gedung Putih semula dijadwalkan pada 27 Juni, tetapi Thaci membatalkan lawatan ke Washington tiga hari sebelumnya, karena Kantor Jaksa Khusus di Den Haag mengeluarkan 10 dakwaan terhadapnya dan para pemimpin Kosovo lainnya atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Presiden Kosovo baru saja memberitahu kami bahwa ia membatalkan lawatan ke Washington DC, menyusul pengumuman yang dikeluarkan Kantor Jaksa Khusus. Saya menghormati keputusannya untuk tidak menghadiri diskusi sampai masalah-masalah hukum mengenai tuduhan-tuduhan itu diselesaikan,” cuit Grenell pada 24 Juni lalu. [uh/ab]