Seorang jaksa penuntut khusus yang bermarkas di Den Haag, Rabu mendakwa Presiden Kosovo Hashim Thaci dan sembilan lainnya atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang selama perang Kosovo 1998-99 untuk meraih kemerdekaan dari Serbia.
Dalam siaran pers hari Rabu, Kantor Kejaksaan Khusus (SPO) itu menuduh ke 10 orang yang didakwa tadi bertanggung jawab secara pidana atas hampir 100 pembunuhan selama perang yang melibatkan ratusan korban yang diketahui dari Kosovo Albania, Serbia, warga gipsi, dan etnis lain dan termasuk lawan-lawan politiknya. Kejahatan lainnya termasuk penghilangan paksa, penganiayaan dan penyiksaan.
Dakwaan ini adalah hasil dari penyelidikan panjang yang mencerminkan tekad SPO untuk membuktikan semua tuduhan tanpa keraguan, kata siaran pers itu. Kantor itu mengajukan dakwaan tersebut tanggal 24 April. Hakim Khusus pra-peradilan Kosovo akan memutuskan apakah akan menerima dakwaan itu setelah meninjaunya.
Hakim Khusus pra peradilan Kosovo dan Kantor Kejaksaan Khusus secara resmi dibentuk pada tahun 2016 sebagai pengadilan Kosovo yang berbasis di Belanda.
Pengadilan Ini beroperasi di bawah hukum Kosovo tetapi didanai oleh Uni Eropa dan dikelola oleh hakim dan jaksa internasional.
Pengumuman Rabu itu keluar tiga hari sebelum Thaci dan Perdana Menteri Avdullah Hoti dijadwalkan untuk berkunjung ke Gedung Putih guna menghadiri pertemuan puncak dengan Presiden Serbia Aleksandar Vucic.
Richard Grenell, utusan khusus Presiden Donald Trump untuk Serbia dan Kosovo, Rabu di Tweeter mengatakan Thaci membatalkan perjalanannya ke Washington. Hoti dan Vucic akan tetap hadir, tulisnya.
Kosovo menyatakan kemerdekaan dari Serbia pada 2008, hampir sembilan tahun setelah perang itu berakhir. Meskipun AS menjadi salah satu negara pertama yang mengakui Kosovo sebagai negara, Serbia, Rusia, China, dan lainnya tidak mengakui negara itu terpisah dari Serbia.
Thaci, yang telah menjadi Presiden Kosovo sejak 2016, adalah Direktur Politik Tentara Pembebasan Kosovo dari 1994-99. Mantan perdana menteri Kosovo, Ramush Haradinaj, tahun lalu mengundurkan diri ketika pengadilan yang sama memanggilnya. [my/ii]
