Raksasa perusahaan farmasi AS, Merck bersedia membantu pesaingnya Johnson & Johnson dalam pembuatan vaksin virus corona agar dapat mempercepat produksi jutaan vaksin baru dengan dosis tunggal untuk disuntikkan kepada lebih banyak warga Amerika dalam beberapa bulan mendatang. Demikian seperti dinyatakan oleh pejabat Gedung Putih hari Selasa (2/3).
Johnson & Johnson mengalami masalah produksi yang tak terduga, bahkan ketika vaksin itu mendapat persetujuan untuk penggunaan darurat pada akhir pekan lalu. Sejauh ini perusahaan farmasi itu memproduksi 3,9 juta dosis, namun mengungkapkan sedang dalam jadwal untuk memproduksi 100 juta dosis pada akhir Juni 2021.
Presiden Joe Biden akan menjelaskan rincian kesepakatan antara kedua perusahaan farmasi itu pada Selasa malam. Akan tetapi para pejabat yang mengetahui kesepakatan tersebut menyampaikan bahwa Merck akan menggunakan dua lokasi produksi di AS, satu untuk membantu membuat vaksin dan yang lainnya untuk menyediakan layanan "pengemasan akhir," yakni tahap akhir dalam proses produksi ketika vaksin dimasukkan ke dalam botol dan dikemas untuk distribusi.
Kesepakatan Merck dengan perusahaan farmasi saingannya itu secara tajam dapat meningkatkan jumlah dosis yang dapat diproduksi sendiri oleh Johnson & Johnson, kata para pejabat.
Dengan persetujuan vaksin Johnson & Johnson berdosis tunggal, AS kini memiliki tiga vaksin untuk melawan penyebaran COVID-19, termasuk dua vaksin yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna. [mg/lt]