Para penyelidik di Myanmar telah menyimpulkan bahwa cuaca buruk merupakan penyebab jatuhnya sebuah pesawat militer bulan lalu yang menewaskan seluruh 122 orang yang berada di dalamnya.
Pesawat transportasi buatan China, yang dikenal sebagai Shaanxi Y-8-200F, menghilang dari radar 7 Juni lalu dalam penerbangan rutin dari Myeik ke Yangoon, kota terbesar di Myanmar. Tim SAR menemukan kepingan-kepingan pesawat itu mengambang di Laut Andaman, beberapa hari setelah dinyatakan hilang, bersama puluhan mayat.
Kantor berita pemerintah mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari perekam data kotak hitam dan rekaman suara kokpit, pesawat itu jatuh dengan bagian depan terlebih dahulu setelah diketahui lapisan es meyelimuti bagian sayapnya.
Pesawat itu dilaporkan terkena hantaman angin kuat saat jatuh sehingga mesin terganggu dan kehilangan kemampuan untuk terbang pada ketinggian yang konstan.
Kebanyakan penumpang adalah anggota keluarga personil militer. Banyak di antara mereka adalah perempuan dan anak-anak. [ab/uh]