Presiden China Xi Jinping mengatakan negara-negara yang turut dalam forum dua-hari Jalur Sutra telah menyepakati rencana tindakan dengan dafar 270 sasaran.
Dalam pidatonya pada akhir forum itu, pemimpin China tersebut mengatakan 30 kepala negara yang menghadiri KTT tersebut di Beijing dan Danau Yanqi di dekatnya menanda-tangani pernyataan untuk menggalakkan ekonomi sedunia yang terbuka, penyeimbangan kembali globalisasi, dan memperdalam liberalisasi perdagangan.
Prakarsa pembangunan Jalur Sutra dipusatkan pada konektivitas dan kerjasama di antara negara-negara terutama China dan Eurasia selebihnya yang mencakup jalur sutra melalui darat dan jalur sutra maritim yang melalui laut.
Strategi itu menonjolkan usaha China memainkan peran yang lebih besar dalam masalah sedunia. Xi menekankan China tidak akan mendasarkan kerjasama pada ideology atau menggunakan Jalur Sutra untuk melaksanakan agenda politik, yang menanggapi keprihatinan para pengeritik yang telah mengemukakan kemungkinan dampak geopolitik proyek besar-besaran tersebut.
“Kita mempunyai alasan yang kuat untuk yakin sepenuhnya pada prospek prakarsa Jalur Sutera itu,” kata Xi.
“Dalam pada itu, prakarsa Jalur Sutra adalah proyek yang luas dan jalan ke depan sangat panjang dan kerjasama adalah kuncinya,” kata presiden China itu.
Walaupun banyak dari lebih 100 negara dan organisasi yang turut dalam KTT tersebut menyambut baik usaha China untuk meningkatkan perdagangan dan memainkan peran yang lebih besar dalam masalah dunia, keikutsertaan dalam forum tersebut mendapat reaksi yang berbeda-beda. Sebagian negara mengirim wakil, tetapi belum dengan resmi mendukung proyek itu.
Forum tersebut mencakup Amerika Serikat dan Korea Utara.
Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jerman telah menekankan perlunya transparansi dan persaingan yang adil.
“Jerman sebagai negara yang belum meminta untuk turut dalam prakarsa itu, tetapi perusahaan-perusahaan Jerman telah meminta untuk turut dalam prakarsa itu, kata Brigitte Zypries, Menteri Perekonomian dan Energi Jerman, yang menghadiri forum tersebut.
“Jelas ada perlunya untuk mengetahui apa yang akan dibangun dan apakah prosedur untuk turut dalam pembangunan ini sama bagi setiap perusahaan dan setiap negara,” tambahnya. [gp]