Seorang berpenutup wajah memakai baju tahanan warna oranye dengan tangan terborgol dikawal ketat petugas Bea Cukai dan personel Angkatan Udara Adi Soemarmo, di kantor Bea Cukai Solo, Senin siang (30/12).
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Tengah dan Yogyakarta, Nirwala Dwi Heriyanto mengatakan, tahanan tersebut tertangkap tangan di Bandar Udara Adi Soemarmo Solo membawa tiga bungkus paket narkotika jenis shabu-shabu dalam tiga buku tebal yang bagian tengah berlubang.
“Ini baru sekali, modus baru, mereka memanfaatkan tas jinjing atau hand carry, di dalamnya ada tiga buku tebal, di dalam buku itu bagian tengahnya berlubang dan diisi paket narkoba jenis shabu-shabu kualitas nomor shabu dengan total berat paket tersebut 946 gram,” ujarnya.
“Awalnya buku-buku itu sulit dibuka, tapi begitu di X-ray kok ada benda mencurigakan, ya langsung kita periksa lebih lanjut.”
Data dari Kantor Bea Cukai Surakarta menyatakan shabu-shabu seberat hampir 1 kilogram tersebut bernilai Rp 1,9 miliar. Pelaku berinisial JN, perempuan berusia 25 tahun tersebut menggunakan pesawat jurusan Singapura- Solo, Jumat (28/12).
Sementara itu, kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa tengah, Komisaris Besar Polisi Soetarmono mengatakan, ada indikasi kuat pelaku yang tertangkap tersebut jaringan narkoba internasional.
“Narkoba ini golongan satu, kualitas nomor satu. Temuan ini sangat luar biasa, bayangkan, kalau satu gram untuk empat orang, berarti 946 gram yang kita temukan bisa menyelamatkan 3700an orang dari jerat narkoba itu,” ujarnya.
“Kalau dari Singapura kebanyakan berasal dari jaringan India, bisa juga Afghanistan, atau Iran dan Niger..biasanya dari sana asalnya jaringan. Sebagaimana kita ketahui, masuknya narkoba di Solo ini mereka transitnya dari Kuala Lumpur atau dari Singapura. Kalau pelaku yang ditangkap ini, Informasi intelijen kami menunjukkan jaringan Narkoba dari Niger.”
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Tengah dan Yogyakarta, Nirwala Dwi Heriyanto mengatakan, tahanan tersebut tertangkap tangan di Bandar Udara Adi Soemarmo Solo membawa tiga bungkus paket narkotika jenis shabu-shabu dalam tiga buku tebal yang bagian tengah berlubang.
“Ini baru sekali, modus baru, mereka memanfaatkan tas jinjing atau hand carry, di dalamnya ada tiga buku tebal, di dalam buku itu bagian tengahnya berlubang dan diisi paket narkoba jenis shabu-shabu kualitas nomor shabu dengan total berat paket tersebut 946 gram,” ujarnya.
“Awalnya buku-buku itu sulit dibuka, tapi begitu di X-ray kok ada benda mencurigakan, ya langsung kita periksa lebih lanjut.”
Data dari Kantor Bea Cukai Surakarta menyatakan shabu-shabu seberat hampir 1 kilogram tersebut bernilai Rp 1,9 miliar. Pelaku berinisial JN, perempuan berusia 25 tahun tersebut menggunakan pesawat jurusan Singapura- Solo, Jumat (28/12).
Sementara itu, kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa tengah, Komisaris Besar Polisi Soetarmono mengatakan, ada indikasi kuat pelaku yang tertangkap tersebut jaringan narkoba internasional.
“Narkoba ini golongan satu, kualitas nomor satu. Temuan ini sangat luar biasa, bayangkan, kalau satu gram untuk empat orang, berarti 946 gram yang kita temukan bisa menyelamatkan 3700an orang dari jerat narkoba itu,” ujarnya.
“Kalau dari Singapura kebanyakan berasal dari jaringan India, bisa juga Afghanistan, atau Iran dan Niger..biasanya dari sana asalnya jaringan. Sebagaimana kita ketahui, masuknya narkoba di Solo ini mereka transitnya dari Kuala Lumpur atau dari Singapura. Kalau pelaku yang ditangkap ini, Informasi intelijen kami menunjukkan jaringan Narkoba dari Niger.”