Para petugas pemberi bantuan kesulitan untuk memberi bantuan darurat kepada ribuan orang yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka setelah dua gempa mematikan melanda Jepang bagian selatan pekan lalu.
Banyak dari 100 ribu pengungsi di pulau Kyushu yang berjubel di tempat penampungan sementara, dan lainnya ada yang tidur di luar ruangan atau di mobil-mobil mereka, selagi mereka berusaha untuk bertahan hidup dengan cuaca dingin dan kurangnya makanan dan air minum.
Para petugas pemberi bantuan telah berjuang untuk mencapai desa-desa kecil yang terputus dari dunia luar akibat tanah longsor yang dipicu oleh gempa berkekuatan 6,5 SR Kamis lalu, dan gempa susulan yang lebih kuat 7,3 SR pada hari Sabtu.
Empat pesawat helikopter hibrida jenis V-22 Osprey milik Korps Marinir Amerika telah lepas landas dari Okinawa hari Senin untuk menerbangkan pasokan darurat ke wilayah-wilayah tersebut.
Sedikitnya 44 orang tewas dan lebih dari seribu orang cedera akibat kedua gempa tersebut. Delapan orang dilaporkan hilang di dekat kota Minamiaso.
Lebih dari 600 gempa dan - getaran susulan telah tercatat di Kyushu sejak Kamis lalu, termasuk gempa 5,8 SR pada hari Senin. [zb/al]
