Amerika hari Senin (17/8) melakukan terobosan baru untuk mengatasi peningkatan drastis penyalahgunaan heroin, pemakaian dengan dosis berlebihan dan kematian.
Gedung Putih mengatakan akan memasangkan petugas layanan kesehatan dengan petugas penegak hukum di 15 negara bagian di koridor Timur Amerika yang berpenduduk paling padat, guna menekankan ikhtiar pengobatan terhadap pengguna narkoba ketimbang penghukuman.
Program bernilai 2,5 juta dolar itu akan melacak dari mana asal heroin, bagaimana mencampur heroin dengan zat-zat mematikan dan siapa yang menjualnya di jalan-jalan.
Program ini merupakan tanggapan terhadap peningkatan drastis dalam penyalahgunaan heroin dan kematian di seluruh Amerika,
“Strategi Tanggapan terhadap Heroin yang baru menunjukkan komitmen kuat untuk mengatasi heroin dan maraknya penyalahgunaan obat-obatan resep, yang tidak saja merupakan isu kesehatan masyarakat tetapi juga keselamatan masyarakat”, ujar Michael Botticelli – Direktur Kebijakan Pengawasan Obat Amerika.
Beberapa pejabat prihatin dengan jumlah kasus yang mereka temui, di mana heroin dicampur dengan fentanyl, yaitu semacam candu yang biasanya secara legal dipakai dalam obat pengurang rasa sakit pasca operasi.
Seorang pejabat mengatakan dengan memasangkan petugas kesehatan dengan polisi, ia berharap keduanya akan mengurangi tingkat kejahatan dan jumlah pengguna heroin yang terpaksa dirawat di ruang gawat darurat rumah sakit.
Program bernilai 2,5 juta dolar ini merupakan bagian dari pendanaan bernilai 13,4 juta dolar dari Kantor Kebijakan Narkoba Gedung Putih yang ditujukan terhadap Kawasan Perdagangan Narkoba Sangat Tinggi. Anggaran ini juga mendukung upaya pencegahan lain dan mengatasi ancaman narkoba terhadap daerah-daerah kesukuan di Amerika, serta peningkatan upaya untuk menghentikan arus narkoba di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.
