Pihak berwenang Gambia menutup satu stasiun radio swasta ditengah meningkatnya ketegangan politik sementara presiden terus menyangkal kekalahannya dalam pemilu baru-baru ini.
Teranga FM, yang menerjemahkan berita dari koran-koran Gambia ke dalam bahasa lokal, hari Minggu diperintahkan ditutup oleh petugas keamanan nasional tanpa alasan yang jelas.
Kepada kantor berita Perancis, AFP, staf radio yang tidak mau disebut namanya mengatakan empat petugas Badan Intelijen Nasional dan seorang polisi berseragam datang ke stasiun radio itu hari Minggu dan menyuruh menghentikan siaran.
Teranga FM sudah empat kali diperintahkan berhenti mengudara dalam beberapa tahun terakhir. Direktur pelaksananya didakwa menghasut tahun 2015 dan sejak itu mendekam dalam penjara.
Stasiun radio kedua dekat ibukota, radio Hilltop, juga dilaporkan ditutup hari Senin. (ka/ii)