Pihak berwenang Malaysia telah melancarkan pemburuan sekitar 100 imigran yang kabur dari pusat penahanan setelah membakar fasilitas itu.
Pejabat mengatakan Selasa ini lebih dari dua belas orang telah ditangkap kembali. Sebagian besar tahanan yang lari itu berasal dari Birma, tapi ada juga warga Iran.
Sebanyak 109 tahanan lolos dari pusat penahanan Lenggeng yang terletak di selatan ibu kota Kuala Lumpur, pada hari Senin malam.
Organisasi HAM Amnesty International pada tahun 2009 dan 2010 melaporkan ribuan imigran dan pencari suaka secara rutin ditangkap dan ditahan di pusat penahanan yang kotor dan penuh sesak di seluruh Malaysia.
Para aktifis imigrasi mengatakan Malaysia sering digunakan sebagai tempat persiapan bagi para pelaku perdagangan manusia yang membawa orang yang berusaha lari dari Afghanistan dan Birma menuju Indonesia danAustralia.
Amnesty International pada tahun 2010 menggambarkan kondisi di Lenggeng Immigration Depot sebagai "menyedihkan."
Banyak diantara tahanan itu menunggu deportasi setelah ditangkap karena memasuki Malaysia secara illegal atau melewati masa berlaku visa mereka. Menurut Amnesty International, Malaysia tidak mengakui status pengungsi dan memperlakukan mereka sebagai imigran gelap.