JAKARTA —
Sebuah spa di Jakarta menggunakan ular dalam servisnya, dengan menggabungkan pijat tubuh tradisional dan sensasi fisik dari adanya beberapa ular piton di atas tubuh pelanggan.
Gesekan ular piton dengan tubuh manusia ini diyakini dapat memicu adrenalin sehingga memberikan dampak positif untuk metabolisme manusia.
Pengusaha Erma Mayasari merupakan penggemar spa dan telah mencoba pijat ular dua kali. Ia mengatakan bahwa setelah bisa mengatasi rasa takut, ia menikmati sensasi sisik ular piton menggesek kulitnya.
“Saya ingin melakukan sesuatu yang baru dan menantang, jadi saya mencoba pijat ular. Awalnya saya takut dan berkeringat, tapi setelahnya saya merasa nyaman dan rileks,” ujarnya.
Piton-piton ini berusia sekitar dua tahun dan biasanya diberi makan sebelum sesi spa 30 menit tersebut. Untuk menjamin keselamatan pelanggan, dua orang pegawai selalu berjaga-jaga di dalam ruang perawatan untuk mengawasi tingkah laku ular tak berbisa tersebut.
Manajer spa Paulus Abraham, mengatakan ia yakin spa itu dapat menarik perhatian pelanggan lokal dan asing. Ia berharap perawatan itu akan mendorong kesehatan lewat metode-metode yang tidak biasa.
“Ular-ular itu dapat memicu adrenalin. Orang akan memiliki rasa takut karena ular sering diidentifikasikan sebagai hewan liar. Selain itu, para pelanggan juga merasa sensasi unik dari pijat ular, yang cukup berbeda dari yang dilakukan seorang terapis,” ujarnya.
Spa ular itu berbiaya sekitar Rp 450.000, cukup mahal dibandingkan pijat biasa yang biayanya berkisar Rp 100.000.
Selain pijat spa, ada juga spa bola golf yang menggunakan bola golf yang sudah dihangatkan untuk memijat pelanggan, terutama di bagian tulang punggung dan leher.
Bola golf digunakan karena ukurannya yang kecil sehingga dapat menekan titik-titik syaraf tubuh secara tepat. Spa bola golf seharga sekitar Rp 300.000 untuk sesi satu jam.
Dibuka pada 2009, spa ini telah memasarkan konsep spa hiburan untuk para pelanggannya. Salah satu dari paket yang banyak dibicarakan adalah spa bir. Perawatan ini menggunakan bir lokal untuk pijat kaki dan sesi pijat di bak mandi (bathtub).
Salah satu bahan bir adalah ragi, yang diyakini membantu meregenerasi sel kulit dan menyegarkan tubuh manusia. Spa bir berbiaya sekitar Rp 450.000 dan terutama populer di kalangan pelanggan perempuan.
Paulus Abraham mengatakan perawatan yang tidak biasa ini membuat spa tersebut secara mengejutkan populer.
"Kami telah melihat potensi besar dalam pasar spa khusus yang melayani penggemar spa yang mencari pengalaman unik dan sensasi yang tidak biasa,” ujarnya.
Menurut spa tersebut, ada lebih dari 100 pelanggan setiap akhir pekan. Namun karena banyaknya tempat-tempat kesehatan di Jakarta yang menawarkan paket sensasional untuk menarik pelanggan, beberapa ahli kesehatan memperingatkan akan keselamatan praktik-praktik ini.
Ahli syaraf Tomi Hardjatno, yang juga memiliki spesialisasi dalam akupunktur, mengatakan seringkali tidak ada basis ilmiah yang kredibel di balik metode-metode spa ekstrem ini. Ia mengatakan paket-paket perawatan yang tidak biasa ini mungkin memiliki dampak positif terhadap pelanggan, namun bisa jadi memiliki dampak negatif tersembunyi yang tidak disadari orang.
“Beberapa spa memiliki niat memperbaiki kesehatan pelanggan dengan menawarkan stimulasi fisik yang tidak biasa menggunakan ular dan hal-hal lainnya. Namun, metode-metode ini tidak dijamin menghasilkan hasil yang diinginkan,” ujarnya.
Ada atau tidak ada manfaat, Erma jelas menikmati pijatan ularnya. (AP)
Gesekan ular piton dengan tubuh manusia ini diyakini dapat memicu adrenalin sehingga memberikan dampak positif untuk metabolisme manusia.
Pengusaha Erma Mayasari merupakan penggemar spa dan telah mencoba pijat ular dua kali. Ia mengatakan bahwa setelah bisa mengatasi rasa takut, ia menikmati sensasi sisik ular piton menggesek kulitnya.
“Saya ingin melakukan sesuatu yang baru dan menantang, jadi saya mencoba pijat ular. Awalnya saya takut dan berkeringat, tapi setelahnya saya merasa nyaman dan rileks,” ujarnya.
Piton-piton ini berusia sekitar dua tahun dan biasanya diberi makan sebelum sesi spa 30 menit tersebut. Untuk menjamin keselamatan pelanggan, dua orang pegawai selalu berjaga-jaga di dalam ruang perawatan untuk mengawasi tingkah laku ular tak berbisa tersebut.
Manajer spa Paulus Abraham, mengatakan ia yakin spa itu dapat menarik perhatian pelanggan lokal dan asing. Ia berharap perawatan itu akan mendorong kesehatan lewat metode-metode yang tidak biasa.
“Ular-ular itu dapat memicu adrenalin. Orang akan memiliki rasa takut karena ular sering diidentifikasikan sebagai hewan liar. Selain itu, para pelanggan juga merasa sensasi unik dari pijat ular, yang cukup berbeda dari yang dilakukan seorang terapis,” ujarnya.
Spa ular itu berbiaya sekitar Rp 450.000, cukup mahal dibandingkan pijat biasa yang biayanya berkisar Rp 100.000.
Selain pijat spa, ada juga spa bola golf yang menggunakan bola golf yang sudah dihangatkan untuk memijat pelanggan, terutama di bagian tulang punggung dan leher.
Bola golf digunakan karena ukurannya yang kecil sehingga dapat menekan titik-titik syaraf tubuh secara tepat. Spa bola golf seharga sekitar Rp 300.000 untuk sesi satu jam.
Dibuka pada 2009, spa ini telah memasarkan konsep spa hiburan untuk para pelanggannya. Salah satu dari paket yang banyak dibicarakan adalah spa bir. Perawatan ini menggunakan bir lokal untuk pijat kaki dan sesi pijat di bak mandi (bathtub).
Salah satu bahan bir adalah ragi, yang diyakini membantu meregenerasi sel kulit dan menyegarkan tubuh manusia. Spa bir berbiaya sekitar Rp 450.000 dan terutama populer di kalangan pelanggan perempuan.
Paulus Abraham mengatakan perawatan yang tidak biasa ini membuat spa tersebut secara mengejutkan populer.
"Kami telah melihat potensi besar dalam pasar spa khusus yang melayani penggemar spa yang mencari pengalaman unik dan sensasi yang tidak biasa,” ujarnya.
Menurut spa tersebut, ada lebih dari 100 pelanggan setiap akhir pekan. Namun karena banyaknya tempat-tempat kesehatan di Jakarta yang menawarkan paket sensasional untuk menarik pelanggan, beberapa ahli kesehatan memperingatkan akan keselamatan praktik-praktik ini.
Ahli syaraf Tomi Hardjatno, yang juga memiliki spesialisasi dalam akupunktur, mengatakan seringkali tidak ada basis ilmiah yang kredibel di balik metode-metode spa ekstrem ini. Ia mengatakan paket-paket perawatan yang tidak biasa ini mungkin memiliki dampak positif terhadap pelanggan, namun bisa jadi memiliki dampak negatif tersembunyi yang tidak disadari orang.
“Beberapa spa memiliki niat memperbaiki kesehatan pelanggan dengan menawarkan stimulasi fisik yang tidak biasa menggunakan ular dan hal-hal lainnya. Namun, metode-metode ini tidak dijamin menghasilkan hasil yang diinginkan,” ujarnya.
Ada atau tidak ada manfaat, Erma jelas menikmati pijatan ularnya. (AP)