Tempat-tempat pemungutan suara untuk memilih presiden baru telah ditutup di Mesir, sementara pemerintah militer mengeluarkan pernyataan khusus yang akan memberi kelompok itu kekuasaan legislatif, setelah dibubarkannya DPR yang dikuasai kelompok Islam.
Stasiun televisi pemerintah mengumumkan hari Minggu malam bahwa dewan tertinggi angkatan bersenjata Mesir akan menjelaskan kekuasaan legislatif itu dalam sebuah pertemuan pers hari senin.
Kata sumber-sumber militer, tindakan itu akan memberi kekuasaan penuh kepada militer untuk mengatur anggaran belanja negara sampai terbentuk parlemen baru. Dekrit itu juga akan memberi kekuasaan kepada militer untuk menyusun dewan konstituante yang akan merumuskan undang-undang dasar Mesir yang baru.
Pendukung kedua calon presiden utama, mantan Perdana Menteri Ahmed Shafiq dari zaman pemerintahan Mubarak, dan tokoh Islamis Mohammed Morsi sama-sama mengklaim tokoh mereka yang menang.
Jumlah pemberi suara yang datang ke TPS-TPS tidak banyak dibanding pemilihan putaran pertama bulan lalu. Kata wartawan VOA di Timur Tengah, ini mungkin disebabkan karena besarnya perbedaan antara kedua calon itu, dan kuatnya cengkeraman kekuasaan oleh militer.
Stasiun televisi pemerintah mengumumkan hari Minggu malam bahwa dewan tertinggi angkatan bersenjata Mesir akan menjelaskan kekuasaan legislatif itu dalam sebuah pertemuan pers hari senin.
Kata sumber-sumber militer, tindakan itu akan memberi kekuasaan penuh kepada militer untuk mengatur anggaran belanja negara sampai terbentuk parlemen baru. Dekrit itu juga akan memberi kekuasaan kepada militer untuk menyusun dewan konstituante yang akan merumuskan undang-undang dasar Mesir yang baru.
Pendukung kedua calon presiden utama, mantan Perdana Menteri Ahmed Shafiq dari zaman pemerintahan Mubarak, dan tokoh Islamis Mohammed Morsi sama-sama mengklaim tokoh mereka yang menang.
Jumlah pemberi suara yang datang ke TPS-TPS tidak banyak dibanding pemilihan putaran pertama bulan lalu. Kata wartawan VOA di Timur Tengah, ini mungkin disebabkan karena besarnya perbedaan antara kedua calon itu, dan kuatnya cengkeraman kekuasaan oleh militer.