Perusahaan AS, General Electric (GE) sedang menjajaki peluang bisnis potensial di Iran, di mana kepala eksekutif divisi minyak dan gas GE telah mengunjungi negara itu baru-baru ini, kata juru bicara perusahaan tersebut.
Kunjungan Lorenzo Simonelli, CEO dari GE Oil & Gas ke Iran, dilakukan pada saat Teheran berusaha untuk meningkatkan ekspor minyak mentah dan memulihkan pangsa pasar minyak mereka yang hilang, sebagai akibat dari sanksi-sanksi internasional yang dikenakan atas program nuklirnya.
"Seiring dengan pelonggaran sanksi-sanksi Iran, kami mulai melihat peluang bisnis potensial di sana, dengan tetap sepenuhnya mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah AS. Kunjungan Simonelli adalah bagian dari upaya ini," kata juru bicara GE.
Iran diharapkan bisa membantu GE mengurangi dampak penurunan harga energi sebagai akibat dari perusahaan meningkatkan dua kali lipat anggaran tahun 2016 untuk keperluan restrukturisasi. Selanjutnya, GE mengatakan bahwa mereka memperkirakan jumlah pendapatan dari divisi minyak dan gas mereka akan turun lebih jauh sebesar 10-15 persen pada tahun 2016, karena lemahnya harga minyak.
Harian Wall Street Journal sebelumnya telah melaporkan berita kunjungan eksekutif GE tersebut.
Teheran menawarkan berbagai insentif bagi kontrak-kontrak pengembangan industri minyak untuk menarik minat investor asing yang terhambat oleh sanksi internasional dan harga minyak mentah yang rendah, sementara Hassan Rouhani, Presiden Iran yang dikenal pragmatis berusaha untuk memenuhi janjinya mengenai pemulihan ekonomi di negaranya. [pp/dw]