Partai Komunis China yang berkuasa telah mengumumkan nama para pemimpin baru untuk badan pembuat keputusan utamanya, Komisi Politbiro, pemegang tampuk kekuasaan di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia. Tapi berbeda dari biasanya, di antara nama-nama tersebut tidak ada penerus yang jelas.
Komisi Politbiro dengan tujuh anggota itu berjalan di atas karpet merah di bawah pimpinan Presiden China Xi Jinping pada hari Rabu (25/10), dalam sebuah pertemuan singkat dengan pers yang diundang. VOA dan beberapa organisasi media internasional lainnya tidak diundang.
Perdana Menteri Li Keqiang dan Xi terpilih kembali. Kelima pendatang baru lainnya termasuk dua penasihat utama Xi Wang Huning dan Li Zhanshu. Zhao Leji, dipilih menjadi kepala anti-korupsi negara itu, Wang Yang dipilih menjadi Wakil Ketua Dewan Negara dan Han Zheng sebagai sekretaris partai.
Tapi yang jelas fokusnya hanya pada satu orang saja. Presiden Xi Jinping.
"Sidang paripurna pertama komite pusat kesembilan belas memilih seorang pemimpin pusat yang baru. Kongres tersebut memilih saya kembali sebagai Sekretaris Jenderal. Saya melihat ini bukan hanya sebagai persetujuan atas pekerjaan saya, tetapi juga dorongan yang akan memacu saya," tandas Xi.
Xi sudah dipandang sebagai pemimpin China yang paling berkuasa sejak Mao Zedong memerintah negara tersebut. Pada Kongres Partai yang diatur dengan ketat dan berakhir pada hari Selasa (24/10), dia semakin memperkuat kedudukannya.
Dengan suara bulat, kongres tersebut menambahkan nama dan visi politiknya ke dalam konstitusi Partai Komunis.
Suatu kehormatan yang belum pernah diberikan kepada pemimpin China lain selama ini kecuali Mao.
Xi memiliki rencana besar untuk negaranya dan sistem komunis China.
"Partai Komunis China adalah partai politik terbesar di dunia. Jika seseorang besar, dia harus bertindak besar. Sejarah sangat jelas membuktikan bahwa Partai Komunis China tidak hanya mempelopori sebuah revolusi sosial yang hebat, tetapi juga menerapkan revolusi besar pada dirinya sendiri," tambah Xi.
Berapa lama revolusi itu akan bertahan dibawah kendali Xi masih tidak jelas. Di antara pemimpin yang baru itu, tidak ada penerus yang jelas. Dan dengan wewenangnya yang makin besar dan rencana ambisius yang tertuang di Kongres Partai, banyak analis melihat Xi Jinping akan tetap berkuasa selama beberapa waktu ke depan. [as]