Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan pemerintah Irak belum memberi perlindungan hukum yang perlu bagi pasukan Australia yang dikirim untuk membantu pasukan keamanan Irak dalam pertempuran mereka melawan militan Islamis ISIS.
Abbott mengatakan Rabu (15/10) ke-200 tentara pasukan khusus belum dapat memasuki Irak, tetapi ia memperkirakan bahwa persetujuan akan dicapai segera.
Ia telah menutup kemungkinan peran tempur bagi pasukan darat Australia. Pekan lalu, enam pesawat tempur Australia bergabung dengan koalisi yang dipimpin Amerika dalam pelaksanaan serangan udara terhadap militan ISIS di Irak.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry meminta perhatian pada penculikan, perbudakan dan perkosaan wanita dan anak perempuan minoritas Irak oleh militan, dan mengatakan mereka adalah contoh terbaru “kebiadaban dan kejahatan” kelompok itu.
Dalam pernyataan Selasa malam, Kerry mengatakan pelanggaran terhadap wanita Yazidi dan kelompok minoritas lain termasuk anak perempuan semuda usia 12 tahun dan bahwa militan mengklaim perbuatan mereka diwajibkan oleh agama.