Dalam pidato pertamanya sebagai perdana menteri kepada bangsa, Ismail Sabri Yaakob mengatakan dua pergantian pemerintahan sejak pemilu 2018 telah merugikan negara dan meresahkan masyarakat.
"Stabilitas politik harus cepat dicapai melalui persatuan dan ini termasuk kerja sama lintas partai," ujarnya.
Ia mendesak semua anggota parlemen untuk mencari persamaan dan bekerja sama untuk memulihkan bangsa.
Sebagian warga Malaysia, seperti Yussof Sahar masih menunggu kinerja perdana menteri baru ini. "Bagi saya jika anggota parlemen memilihnya, tidak ada yang bisa kami lakukan selain menerimanya. Tapi kita harus menyaksikan bagaimana ia memimpin dan mengatasi semuanya, itu saja."
Ismail Sabri Yaakob adalah wakil perdana menteri di bawah pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, yang mengundurkan diri, Senin, setelah menjabat kurang dari 18 bulan karena pertikaian dalam koalisinya membuatnya kehilangan dukungan mayoritas.
Malaysia selama berbulan-bulan dilanda krisis politik di tengah meningkatnya kemarahan publik atas penanganan pandemi oleh pemerintah.
Ribuan orang kehilangan pekerjaan karena bisnis di seluruh negeri terpaksa ditutup karena serangkaian penutupan wilayah diberlakukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Langkah-langkah itu secara luas dipandang gagal mengurangi pandemi, dan infrastruktur perawatan kesehatan Malaysia sekarang kewalahan karena mencatat rata-rata 20.000 infeksi baru dan ratusan kematian setiap hari.
Ismail berusaha memisahkan diri dari pemerintahan perdana menteri sebelumnya dan mengatakan akan mengundang oposisi menjadi bagian dari Dewan Pemulihan Nasional dan komite untuk memerangi COVID-19.
Infeksi baru harian meningkat lebih dari dua kali lipat sejak Juni dan Jumat (20/8), mencapai rekor 23.564 sehingga total kasus di negara itu menjadi 1,5 juta lebih.
Ismail, Minggu juga mengatakan pemerintahnya akan membantu pemulihan ekonomi dengan memusatkan pada peningkatan daya beli rakyat dan bantuan bagi sektor swasta.
Ismail Sabri Yaakob dilantik sebagai Perdana Menteri Baru, Sabtu, oleh Raja dan Ratu Malaysia, sehari setelah Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah mengatakan Ismail telah mendapatkan dukungan dari anggota parlemen.
Peran raja di Malaysia sebagian besar bersifat seremonial tetapi ia menunjuk orang yang mendapat dukungan mayoritas di Parlemen sebagai perdana menteri.
Pengangkatan Ismail juga mengembalikan jabatan perdana menteri kepada Partai Persatuan Nasional bangsa Melayu (UMNO) yang telah memimpin Malaysia sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1957 tapi tersingkir pada pemilu 2018 di tengah skandal dana miliaran dolar. [my/jm]