Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi telah mengirim pesan kepada ISIS untuk meninggalkan Tal Afar, kota yang berjarak sekitar 50 kilometer di sebelah timur Mosul, atau bertahan namun dibunuh. Abadi menyampaikan itu dalam pidatonya yang ditayangkan televisi hari Minggu (20/8), sementara pasukan darat Irak mulai bergerak maju ke kota tersebut yang masih dikuasai militan ISIS.
Pasukan pemerintah merebut kembali Mosul, kota terbesar kedua Irak, awal tahun ini, yang merupakan kemenangan simbolis atas ISIS. Kelompok tersebut masih menguasai kota-kota yang lebih kecil dan daerah-daerah di Irak Utara.
Berita media Irak menyatakan beberapa daerah di sekitar Tal Afar direbut kembali pada hari pertama serangan darat.
Letjen Riyadh Jalal Tawfiq, komandan di militer Irak, mengatakan, “Pada pukul enam pagi waktu setempat, unit-unit pasukan mulai bergerak menuju sasaran mereka. Musuh roboh, mereka memiliki beberapa unit kecil dan beberapa kendaraan untuk serangan bunuh diri, selain perintang buatan dan bom-bom pinggir jalan, yang mereka kira akan menghentikan pasukan kami.”
Serangan-serangan udara yang didukung Amerika itu membuka jalan bagi serangan di darat. Perdana Menteri Al-Abadi menjanjikan kemenangan dalam pidato nasionalnya hari Minggu.
“Kita telah memenangkan seluruh pertempuran, militan ISIS selalu kalah,” kata Perdana Menteri Al-Abadi.
ISIS merebut Mosul pada Juni 2014, dengan mengalahkan tentara pemerintah yang jumlahnya jauh lebih banyak. Tetapi militer Irak, yang didukung dan dilatih oleh Amerika Serikat, memulai ofensif untuk merebut kembali Mosul pada Oktober tahun lalu dan menyatakan kemenangannya bulan lalu. Pemerintah kini terus melakukan serangan untuk membersihkan sisa-sisa daerah kantong yang masih dikuasai kelompok militan itu.
“Kota Tal Afar akan segera termasuk yang dibebaskan. Pahlawan-pahlawan kita siap mengorbankan diri untuk membebaskan kota yang tak tergoyahkan ini,” lanjut PM Al-Abadi.
Tal Afar, yang kebanyakan penduduknya adalah Muslim Syiah, jatuh ke tangan pemberontak ISIS yang mayoritasnya Muslim Sunni pada tahun 2014. Kota di bagian utara ini berlokasi di sisi jalan utama antara Mosul dan perbatasan Irak dengan Suriah yang digunakan sebagai jalur logistik bagi para militan.
Para komandan militer Irak menyatakan kota itu akan lebih mudah direbut kembali dibandingkan dengan Mosul karena Tal Afar memiliki jalan-jalan yang lebih lebar, di mana pasukan dapat bergerak maju dengan tank. Mereka memperkirakan ada sekitar 2.000 militan di Tal Afar.
Pemerintah telah menyebarkan selebaran di Tal Afar sebelum serangan, untuk memperingatkan warga agar meninggalkan kota itu.
Setelah Tal Afar, pihak berwenang Irak berencana meluncurkan ofensif untuk merebut kembali Hawija di Provinsi Kirkuk, 300 kilometer di sebelah utara Baghdad.
Militan ISIS masih menguasai daerah-daerah di Anbar, provinsi di bagian barat Irak. [uh/ab]