Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan kabinet keamanannya untuk mempertimbangkan gencatan senjata yang diusulkan oleh Mesir dengan militan Hamas di Gaza.
Menjelang pertemuan itu, sayap bersenjata Hamas menolak gagasan itu, dengan mengatakan itu sama saja dengan “menyerah.”
Gagasan tersebut mengharuskan gencatan-senjata-sementara mulai berlaku Selasa (15/7), yang disusul dengan pembicaraan antara kedua pihak di Kairo dalam waktu dua hari.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan Senin malam dalam upacara buka puasa Ramadan bahwa ia gembira atas usul Mesir itu dan bahwa “peningkatan permusuhan lebih jauh tidak memberi manfaat bagi siapa pun."
Kemungkinan gencatan senjata muncul seminggu setelah Israel meluncurkan serangan sebagai tanggapan atas apa yang dikatakannya berminggu-minggu tembakan roket besar dari Gaza yang dikuasai Hamas.
Para pejabat medis Palestina mengatakan 185 orang, termasuk puluhan sipil telah tewas. Israel tidak menderita korban jiwa, berkat sistem pertahanan roket yang baru yang telah mencegat puluhan misil yang datang.