Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan rakyat negara agar “waspada maksimal” dengan adanya kekerasan dan gangguan, setelah orang-orang Palestina melakukan beberapa serangan dengan pisau terhadap warga Yahudi hari Rabu (7/10).
“Kaum sipil berada paling depan dalam perang melawan terorisme dan juga harus dalam kewaspadaan maksimal,” kata Netanyahu ketika berkunjung ke pusat komando kepolisian.
“Kita sudah mengalami masa yang lebih buruk daripada ini dan kita juga akan mengatasi ombak terorisme ini dengan tekad, tanggung jawab dan persatuan.”
Netanyahu membatalkan kunjungan ke Jerman yang dijadwalkan untuk hari Kamis guna menghadapi peningkatan dalam serangan Palestina terhadap warga Israel.
Hari Rabu, seorang perempuan Palestina menikam seorang pria Israel di Kota Tua Yerusalem yang kemudian menembaknya dan menyebabkan luka-luka. Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Israel mencabut sebagian langkah keamanan yang ketat yang diberlakukan terhadap orang Palestina di Kota Tua.
Juga hari Rabu, seorang tersangka militan Palestina menikam seorang tentara Israel di Israel selatan, kemudian tentara lain menembak matinya. Di Israel tengah, seorang Palestina menikam seorang priya Israel di gerbang mall perbelanjaan. Para saksi mengatakan kaum sipil menaklukkan penyerang itu sebelum polisi datang.
Kekerasan antara orang Israel dan Palestina telah meningkat dalam satu minggu ini, terutama karena tempat suci Yerusalem Timur yang dihormati kaum Muslim seperti masjid al-Aqsa dan kaum Yahudi seperti Bukit Bait Tuhan.
Orang Palestina menuduh Israel berusaha menghambat mereka berkunjung dan sembahyang di masjid itu – tuduhan yang dibantah oleh Israel.
Empat orang Israel tewas pekan lalu dalam serangan penembakan dan penikaman di Yerusalem dan Tepi Barat, sementara pasukan Israel menewaskan empat demonstran Palestina, termasuk seorang anak laki-laki berusia 13 tahun. [gp]