Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan selamat kepada Presiden AS Joe Biden yang dilantik pada Rabu (20/1). Ia berharap dapat bekerja sama dengan Biden untuk memperkuat aliansi AS-Israel.
Dalam pesan melalui video Netanyahu mengatakan, ia sangat ingin bekerja sama dengan Biden untuk terus memperluas perdamaian antara Israel dan dunia Arab, serta "untuk menghadapi tantangan-tantangan umum bersama, antara lain ancaman yang ditimbulkan oleh Iran."
Masalah Iran kemungkinan akan menjadi sumber ketegangan antara Netanyahu dan pemerintahan baru AS. Biden telah menunjukkan keinginan Amerika bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Iran 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Di bawah kesepakatan yang ditandatangani oleh Iran dan beberapa negara lain termasuk China, Rusia, Inggris dan Uni Eropa, Iran harus membongkar sebagian besar program nuklirnya dan membuka fasilitasnya untuk inspeksi internasional, dengan imbalan keringanan sanksi bernilai miliaran dolar.
Sekutu setia Netanyahu, mantan presiden Donald Trump menarik Amerika keluar dari kesepakatan itu, dan Netanyahu mendesak Biden untuk tidak bergabung kembali.
Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, Fawzi Barhoum, juru bicara penguasa Islam Jalur Gaza, Hamas, mendesak Biden untuk membalikkan kebijakan Trump terkait konflik Israel-Palestina, termasuk membatalkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. [ps/pp]