Perdana Menteri Jepang Naoto Kan hari Sabtu menghadiri genap 66 tahun serangan bom atom yang pertama di Hiroshima, dan menegaskan kembali perlunya untuk mengurangi ketergantungan negara itu pada energi nuklir.
Dalam pidatonya dalam acara memperingati pemboman tahun 1945 itu, Kan mengatakan Jepang akan mempertimbangkan penyebab kecelakaan nuklir tahun ini di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima dan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang tidak akan bergantung pada pembangkit tenaga nuklir.
Walikota Hiroshima Kazumi Matsui juga menyerukan kepada pemerintah agar meninjau kembali kebijakan nuklirnya, dengan mengatakan kekhawatiran yang terus-menerus akan radiasi telah membuat banyak orang hidup ketakutan dan merongrong keyakinan rakyat pada tenaga nuklir.
Para wakil dari lebih 60 negara, termasuk Amerika Serikat, menghadiri upacara mengenang hari Sabtu itu.
Bom yang dijatuhkan Amerika di Hiroshima itu menewaskan kira-kira 140 ribu orang segera atau dari kebakaran radiasi beberapa hari kemudian. Satu lagi bom yang dijatuhkan di kota pelabuhan Nagasaki 3 hari kemudian menewaskan kira-kira 70 ribu penduduk. Jepang menyerah 6 hari kemudian.