Jepang telah mengukuhkan bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe mengirim pesan pribadi untuk upacara menghormati ratusan penjahat perang masa Perang Dunia II.
Surat kabar Asahi melaporkan Rabu (27/8) bahwa Perdana Menteri Abe mengirim surat untuk upacara bulan April yang diadakan di Kuil Koyasan Okunoin di Jepang barat.
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan surat Abe itu dikirim dalam kapasitasnya sebagai pimpinan partai yang berkuasa di Jepang dan bukan sebagai perdana menteri.
Asahi melaporkan bahwa dalam surat itu, Abe mengutarakan dukacitanya atas kematian mereka yang katanya “mengorbankan jiwa mereka untuk menjadi fondasi negara ini.”
Panitia telah mengukuhkan surat itu dibacakan dalam upacara, yang dihadiri oleh para mantan perwira militer Jepang.
Nama-nama paling sedikit 1.180 tersangka dan terhukum penjahat perang dituliskan pada makam yang kosong di kuil Buddha itu.
Belum ada tanggapan dari China atau Korea Selatan, yang biasanya memprotes langkah-langkah para pejabat Jepang untuk menghormati para korban jiwa dalam perang Jepang.