Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri telah menerima tawaran untuk melakukan perjalanan ke Perancis dalam beberapa hari mendatang, langkah terakhir dalam drama hampir dua minggu seputar pengunduran dirinya yang diumumkan awal bulan ini.
Hariri telah berada di Arab Saudi sejak pengumuman tersebut, yang memicu pertanyaan tentang apakah dia ditahan di sana dan menyebabkan Presiden Lebanon Michel Aoun mengumumkan bahwa Hariri ditahan.
Presiden Aoun mengatakan bahwa dia tidak akan secara resmi menerima pengunduran diri Hariri sampai dia kembali ke Lebanon.
Aoun mengatakan hari Kamis dia berharap bahwa dengan kunjungan Hariri ke Perancis, krisis tersebut akan “berakhir.” Aoun menambahkan bahwa dia akan memutuskan langkah selanjutnya untuk pemerintah Lebanon begitu Hariri kembali ke Lebanon.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir hari Kamis menolak tuduhan “tidak berdasar” bahwa Arab Saudi menahan Hariri dan mengatakan terserah kepadanya untuk memutuskan kapan akan meninggalkan Arab Saudi.
Arab Saudi mendukung Hariri dan sekutu-sekutunya selama bertahun-tahun konflik politik di Lebanon dengan Hizbullah yang didukung oleh Iran.
Dalam pidato pengunduran dirinya yang disiarkan oleh televisi dari Arab Saudi, Hariri mengecam Iran dan Hizbullah karena menabur perpecahan di negara-negara Arab dan mengatakan bahwa dia khawatir mengenai kemungkinan pembunuhan dirinya. Ayahnya, mantan Perdana Menteri Rafik Hariri, tewas dalam pemboman tahun 2005. [lt]