Kerajaan Arab Saudi “harus menjelaskan alasan yang membuat Perdana Menteri Hariri belum kembali ke Lebanon supaya bisa bersama rakyat dan pendukungnya," ujar Aoun. Ditambahkannya, "ketidakjelasan terkait situasi ini” menunjukkan bahwa tindakan dan pernyataan Hariri "tidak mencerminkan kebenaran."
Aoun belum secara resmi menerima pengunduran diri Hariri.
Aoun mengatakan ia dan Presiden Perancis Emmanuel Macron telah berbicara hari Sabtu tentang "perkembangan terakhir" dalam kasus aneh ini.
Sabtu malam Hariri tampak menghadiri upacara menyambut Raja Arab Saudi Salman di bandara Riyadh.
Sebelumnya Gedung Putih menyerukan "seluruh negara dan pihak untuk menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan proses konstitusional di Lebanon."
"Dalam masa sensitif ini, Amerika juga menolak segala upaya oleh milisi di dalam Lebanon atau kekuatan asing mana pun yang mengancam stabilitas Lebanon, melemahkan institusi pemerintah atau menggunakan Lebanon sebagai tempat mengancam negara-negara atau pihak lain di kawasan itu," demikian pernyataan yang dirilis hari Sabtu itu.
Gedung Putih mengatakan "Hariri merupakan mitra terpercaya Amerika dalam memperkuat institusi-institusi di Lebanon, memerangi terorisme, dan melindungi para pengungsi," dan menambahkan bahwa "Angkatan Bersenjata Lebanon dan pasukan keamanan lain di Lebanon merupakan satu-satunya otorita keamanan berwenang di Lebanon." [em]