Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menjanjikan bantuan uang tunai lebih banyak bagi orang miskin dan produksi mobil dan rumah yang lebih murah, serta menjanjikan tindakan yang lebih keras untuk menumpas korupsi guna mempertahankan posisi pemerintah yang berkuasa menjelang pemilu nasional mendatang.
Dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional Sabtu malam (6/4), Najib juga menjanjikan layanan tranportasi, pendidikan dan kesehatan yang lebih baik dan menghimbau sekitar 13 juta pemilih agar memilih koalisi Front Nasional yang telah berkuasa sejak kemerdekaan dari Inggris tahun 1957.
Ia berjanji koalisinya akan bekerja lebih baik dan mengingatkan bahwa jika rakyat memilih aliansi oposisi pimpinan Anwar Ibrahim, itu sama saja dengan mempertaruhkan masa depan negara.
Pidato itu disampaikan tiga hari setelah Najib membubarkan parlemen, dan membuka jalan bagi pemilu yang diperkirakan akan diselenggarakan dalam beberapa minggu mendatang. Komisi Pemilu akan bertemu hari Rabu untuk menetapkan tanggal pemilihan.
Aliansi Rakyat pimpinan Anwar saat ini menduduki lebih sepertiga kursi parlemen setelah Front Nasional mendapat hasil pemilu terburuknya pada tahun 2008 akibat luasnya keluhan rakyat tentang korupsi dan diskriminasi ras.
Dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional Sabtu malam (6/4), Najib juga menjanjikan layanan tranportasi, pendidikan dan kesehatan yang lebih baik dan menghimbau sekitar 13 juta pemilih agar memilih koalisi Front Nasional yang telah berkuasa sejak kemerdekaan dari Inggris tahun 1957.
Ia berjanji koalisinya akan bekerja lebih baik dan mengingatkan bahwa jika rakyat memilih aliansi oposisi pimpinan Anwar Ibrahim, itu sama saja dengan mempertaruhkan masa depan negara.
Pidato itu disampaikan tiga hari setelah Najib membubarkan parlemen, dan membuka jalan bagi pemilu yang diperkirakan akan diselenggarakan dalam beberapa minggu mendatang. Komisi Pemilu akan bertemu hari Rabu untuk menetapkan tanggal pemilihan.
Aliansi Rakyat pimpinan Anwar saat ini menduduki lebih sepertiga kursi parlemen setelah Front Nasional mendapat hasil pemilu terburuknya pada tahun 2008 akibat luasnya keluhan rakyat tentang korupsi dan diskriminasi ras.