PM Israel Benjamin Netanyahu menarik permintaannya untuk mendapatkan kekebalan dari proses hukum hari Selasa (28/1), beberapa jam sebelum sidang di parlemen dimulai.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan di laman resmi Facebook-nya, Netanyahu, yang sedang mengunjungi Washington menjelang peluncuran rencana perdamaian Presiden Donald Trump, mengatakan ia “memutuskan untuk tidak membiarkan permainan kotor ini” berlanjut.
Knesset atau parlemen Israel siap bersidang untuk membahas pembentukan sebuah komisi untuk membahas permintaan perdana menteri mengenai kekebalan dari proses hukum.
Netanyahu didakwa atas tuduhan penipuan, pelanggaran kepercayaan dan suap pada November lalu dalam tiga kasus terpisah. Ia membantah telah melakukan pelanggaran apapun.
Partai Likud pimpinan Netanyahu berencana memboikot sidang Knesset.
Lawan politik utama Netanyahu, Benny Gantz, yang memimpin partai Biru dan Putih, mengemukakan dalam suatu pernyataan bahwa “Netanyahu akan diseret ke pengadilan – kita harus melangkah maju.”
Netanyahu dan Trump dijadwalkan bertemu hari Selasa (28/1) di Gedung Putih dalam acara pengumuman rencana perdamaian pemerintah Trump yang telah lama ditunggu-tunggu.
Pencabutan permintaan imunitas Netanyahu itu membuka jalan bagi dilanjutkannya proses hukum terhadap Netanyahu sementara pemilihan parlemen ke-tiga Israel dijadwalkan berlangsung 2 Maret mendatang. [uh/lt]
