Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif bertekad akan mengintensifkan operasi kontra-teroris pasca serangan bom bunuh diri hari Minggu (27/3) di bagian timur kota Lahore, yang menarget warga Kristen.
Sedikitnya 72 orang tewas – termasuk 30 anak-anak, sementara 300 lainnya luka-luka dalam ledakan di taman bermain yang penuh sesak itu.
“Saya tahu teroris menyerang sasaran-sasaran seperti fasilitas umum dan taman, membunuh warga sipil tak berdosa karena putus asa karena pasukan keamanan memungkiri mereka tempat-tempat persembunyian, fasilitas training dan inftrastruktur teroris”, ujar Nawaz Sharif dalam pidato yang disiarkan televisi nasional hari Senin (28/3). Ia bertekad akan menumpas habis “teroris itu dan tidak akan mundur oleh serangan demikan.
Juru bicara militer hari Senin mengatakan badan-badan keamanan telah melakukan sejumlah operasi berdasarkan informasi awal dan menangkap “sejumlah tersangka teroris dan fasilitator” dari daerah di ibukota propinsi itu dan dua kota lain – yaitu Multan dan Faisalabad – di Punjab, propinsi dengan jumlah penduduk terpadat di Pakistan. Ia tidak memberi rincian lain.
Seorang juru bicara pecahan faksi Taliban Pakistan – Jamaatul Ahrar – mengklaim bertanggungjawab atas pemboman, yang katanya dimaksudkan untuk menarget warga Kristen.
Dalam perkembangan lainnya, Perdana Menteri Nawaz Sharif mengunjungi Lahore Senin pagi, di mana ia mengepalai pertemuan dengan sejumlah pejabat keamanan dan pemimpin sipil. Ia juga mengunjungi rumah sakit di mana para korban dirawat.
Kementerian Luar Negeri Pakistan kemudian mengatakan serangan di Lahore membuat Sharif membatalkan rencana kunjungannya ke Washington DC pekan ini untuk menghadiri KTT Keamanan Nuklir. “Sharif menekankan bahwa insiden semacam itu semakin menguatkan niat pemerintah untuk menumpas teroris hingga ke akar-akarnya”, ujar kementerian luar negeri. Ditambahkan, delegasi Pakistan ke Washington DC kini akan dipimpin oleh Menteri Negara dan Asisten Khusus Perdana Menteri Syed Tariq Fatemi.
Serangan di Lahore itu dikecam luas sejumlah pemimpin dunia. Pernyataan dari juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Ned Prince menyatakan “Amerika mengutuk sekeras-kerasnya” serangan di Lahore dan menyebutnya sebagai “tindakan pengecut terhadap taman yang indah dan teduh”.
Sekjen PBB Ban Ki-Moon juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras pemboman itu dan menyerukan “untuk segera menyeret pelakunya ke muka hukum, sesuai kewajiban hak asasi”. Ia mendesak pemerintah Pakistan untuk melakukan apapun untuk melindungi langkah-langkah memastikan keamanan setiap individu, termasuk komunitas agama minoritas yang tinggal di negara itu.
Pihak berwenang meningkatkan keamanan di taman-taman dan fasilitas publik lain di seluruh Pakistan pasca serangan di Lahore itu. [em]