Perdana Menteri Pakistan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pekan ini.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Pakistan, Selasa (22/2) mengatakan, Perdana Menteri Imran Khan dan delegasi tingkat tingginya akan tiba di Rusia pada Rabu (23/2) untuk kunjungan resmi selama dua hari.
“Pakistan dan Rusia menikmati hubungan persahabatan yang ditandai dengan sikap saling menghormati, saling percaya, dan kesamaan pandangan tentang berbagai masalah internasional dan regional,” kata pernyataan itu.
Pernyataan tersebut juga menambahkan bahwa Putin dan Khan “akan meninjau seluruh rangkaian hubungan bilateral termasuk kerja sama energi,” serta isu-isu regional dan internasional.
Pertemuan pemimpin Rusia dan pemimpin Pakistan itu terjadi saat banyak negara Barat bersatu menentang Putin di tengah meningkatnya kekhawatiran akan perang yang dapat menelan banyak korban, mengakibatkan kekurangan energi di benua itu, dan menimbulkan kekacauan di seluruh dunia.
Pada Senin (21/2), Putin memerintahkan pasukan Rusia memasuki wilayah-wilayah separatis di Ukraina Timur. Dekritnya yang tidak jelas itu tidak mengatakan apakah pasukannya sedang bergerak ke sana. Putin hanya mengatakan, perintah terhadap pasukannya itu sebagai upaya untuk “menjaga perdamaian."
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan negara itu dan Rusia akan bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional utama, termasuk Islamofobia dan situasi di Afghanistan. Pernyataan itu tidak menyebutkan krisis Ukraina. Namun, Khan menentang intervensi militer apa pun, dengan mengatakan bahwa semua masalah dapat diselesaikan melalui pembicaraan dan negosiasi.
Pakistan memiliki hubungan baik dengan Ukraina, yang merupakan pengekspor gandum ke Islamabad. [ab/uh]