Tautan-tautan Akses

PM Pakistan: Serangan Militan Bertujuan Gagalkan Kerja Sama dengan China


Orang-orang berjalan melewati truk pasokan yang diparkir di sepanjang jalan, setelah lalu lintas dihentikan menyusul serangan di jalan raya di provinsi Balochistan yang bergolak di Pakistan, 26 Agustus 2024. (Stringer/REUTERS)
Orang-orang berjalan melewati truk pasokan yang diparkir di sepanjang jalan, setelah lalu lintas dihentikan menyusul serangan di jalan raya di provinsi Balochistan yang bergolak di Pakistan, 26 Agustus 2024. (Stringer/REUTERS)

Serangan-serangan oleh militan separatis di Balochistan, provinsi di bagian barat daya Pakistan, bertujuan untuk menghentikan proyek-proyek pembangunan yang merupakan bagian dari Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC), kata PM Shehbaz Sharif, Selasa (27/8).

Serangan yang dimulai pada hari Minggu dan telah menewaskan lebih dari 70 orang itu merupakan serangan paling luas dalam bertahun-tahun ini yang dilakukan oleh militan etnis yang ingin memisahkan diri dari provinsi yang kaya sumber daya tersebut. Balochistan merupakan wilayah di mana banyak terdapat proyek-proyek besar pimpinan China, seperti pelabuhan serta penambangan emas dan tembaga.

"Para teroris ingin menghentikan proyek-proyek pembangunan dan CPEC,” kata Sharif dalam pidato kepada kabinetnya yang disiarkan oleh televisi. Ia menambahkan bahwa militan juga ingin menimbulkan perpecahan antara Islamabad dan Beijing.

CPEC, yang disebut memiliki komitmen pembangunan bernilai $65 miliar, merupakan bagian dari Prakarsa Sabuk dan Jalan Presiden China Xi Jinping.

Warga setempat menunggu saat jalan ditutup setelah rel kereta api runtuh, sehari setelah militan separatis melakukan serangan mematikan, di distrik Bolan, provinsi Balochistan, Pakistan, 27 Agustus 2024. (Naseer Ahmed/REUTERS)
Warga setempat menunggu saat jalan ditutup setelah rel kereta api runtuh, sehari setelah militan separatis melakukan serangan mematikan, di distrik Bolan, provinsi Balochistan, Pakistan, 27 Agustus 2024. (Naseer Ahmed/REUTERS)

Pakistan belum dapat membangun sepenuhnya prasarana yang diperlukan untuk memanfaatkan sumber daya mineral di Balochistan, dan telah meminta bantuan China dalam membangun provinsi itu.

Di Beijing, China mengecam serangan-serangan tersebut dan berjanji akan mempertahankan dukungannya bagi upaya-upaya kontraterorisme Pakistan.

“China siap untuk memperkuat lebih jauh kerja sama keamanan kontraterorisme dengan Pakistan untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan keamanan regional,” kata Lin Jian, juru bicara kementerian luar negeri China dalam konferensi pers rutin.

Beijing sebelumnya telah menyatakan kekhawatiran mengenai keamanan warga negaranya yang bekerja di berbagai proyek di Pakistan, terutama di Balochistan. Enam insinyur China yang bekerja di sebuah proyek pembangunan dam tewas pada Maret lalu di bagian barat laut Pakistan.

Militan separatis juga telah menargetkan pelabuhan laut dalam Gwadar di Balochistan, yang dikelola oleh China.

Salah satu kelompok itu. Tentara Pembebasan Balochistan (BLA), mengaku bertanggung jawab atas serangan simultan pekan ini terhadap kantor-kantor polisi, jalur kereta dan jalan raya di provinsi tersebut. Balochistan adalah yang terbesar namun paling terbelakang pembangunannya di antara keempat provinsi di Pakistan.

Ratusan anggota BLA, termasuk tujuh pelaku serangan bom bunuh diri, terlibat dalam berbagai serangan itu, kata BLA dalam sebuah pernyataan.

Serangan dengan target-target China sebelumnya dilakukan oleh beberapa kelompok militan Baloch, yang mengatakan mereka berjuang selama puluhan tahun untuk mendapatkan bagian lebih besar dari kekayaan tambang dan mineral regional yang tidak diberikan oleh pemerintah pusat. [uh/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG