Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengatakan ia sangat skeptis mengenai gencatan senjata dengan Rusia, dan menyebutnya sangat rapuh dan goyah.
Yatsenyuk mengatakan kepada hadirin di Dewan Hubungan internasional di New York hari Rabu (24/9) bahwa Ukraina dapat dengan mudah mengatasi separatis dan memulihkan perdamaian di negara itu. Tetapi, ia mengatakan angkatan bersenjatanya tidak dapat melawan militer Rusia yang mempunyai peralatan baik dan terlatih dengan baik.
Walaupun Moskow membantahnya, telah banyak bukti bantuan militer Rusia bagi pemberontak di Ukraina timur, dan kehadiran pasukan Rusia di wilayah Ukraina. NATO mengatakan sebagian pasukan Rusia masih tetap berada di Ukraina.
Yatsenyuk menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas dipersenjatainya separatis di Ukraina timur.
Yatsenyuk mengatakan sanksi ekonomi terhadap Rusia efektif, nilai mata uang Rusia, ruble, telah jatuh, dan inflasi sedang meningkat. Tetapi, ia mengatakan sekalipun sanksi berhasil dalam jangka panjang, Ukraina membutuhkan solusi jangka pendek untuk mencegah Rusia menguasai Ukraina timur dan bergerak lebih jauh ke pedalaman.
Ia mengatakan sasaran akhir Presiden Rusia adalah menciptakan satu lagi konflik di Eropa. Satu konflik demikian yang didukung oleh Moskow adalah di daerah Tranmsdniester, Moldova.