Tembakan mortir menghantam sebuah gedung apartemen di kota Donetsk, Ukraina, yang dikuasai pemberontak, pelanggaran lagi terhadap gencatan senjata yang disetujui pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia.
Serangan tersebut berlangsung sementara kedua pihak mengklaim memindahkan artileri berat untuk menjadikannya sebagai zona penyangga. Lebih dari tiga ribu orang tewas dalam konflik yang pecah pertengahan April lalu itu, dengan infrastruktur kunci seperti bandar-bandar udara dan jembatan-jembatan hancur akibat serangan bom.
Kantor berita RIA Novosti mengutip para pemberontak mengatakan dua orang meninggal dunia karena serangan mortir terhadap gedung apartemen di Donetsk itu, tetapi kantor walikota tidak memiliki informasi tentang kedua korban.
Gencatan senjata antara pemberontak dan tentara Ukraina umumnya bertahan sejak kedua pihak menandatanganinya 5 September lalu, meskipun terjadi tembakan sporadis dan jatuhnya korban. Dikatakan, pihak pemberontak dan pemerintah Ukraina sama-sama berusaha mengimplementasikan persetujuan gencatan senjata tersebut.