Pekan depan, PM Nguyen Xuan Phuc akan menjadi pemimpin Asia Tenggara pertama yang berkunjung ke Gedung Putih, sejak Trump menjabat presiden Januari lalu. Perdagangan dan klaim maritim di Laut Cina Selatan diperkirakan akan menjadi agenda utama pembicaraan.
Brunei, Malaysia, Vietnam dan Filipina mengklaim beberapa bagian dari Laut Cina Selatan, sementara China dan Taiwan mengklaim seluruhnya.
Pendahulu Trump, Barack Obama, yang memberlakukan kebijakan penyeimbangan kembali di Asia dan Pasifik (atau pivot Asia) telah membantu negara-negara Asia Tenggara dalam perlawanan menghadapi Beijing. Namun hingga sejauh ini, belum jelas bagaimana kebijakan pemerintahan Trump terkait Asia Tenggara.
China semakin meningkatkan kekhawatiran negara-negara Asia Tenggara setelah mengerahkan kapal-kapal penjaga ke zona-zona ekonomi eksklusifnya di perairan itu dan membangun pulau-pulau buatan yang dipersiapkan untuk sistem radar dan pesawat tempur.
Obama tahun lalu mencabut embargo penjualan senjata ke Vietnam, meningkatkan latihan militer gabungan dengan Filipina pada 2014, dan mengabaikan peringatan China dengan memerintahkan kapal-kapal AS melintasi perairan yang diklaim China. AS mengatakan, kebebasan bernavigasi harus diberlakukan di perairan yang disengketakan tersebut. [ab/lt]