Vietnam akan menguji keterbukaan Presiden Amerika Donald Trump untuk persetujuan perdagangan bilateral sementara Vietnam mulai membujuk Washington mencapai persetujuan kelak guna menggantikan peranannya dalam Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) yang sekarang sudah dibatalkan.
Media resmi di Vietnam mengatakan Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc mengatakan kepada delegasi perusahaan-perusahaan Amerika pekan lalu ia siap berkunjung ke Amerika, dan ia berharap untuk bertemu dengan Trump untuk membicarakan, antara lain, perdagangan.
Vietnam sangat bergantung pada ekspor produk pabriknya, yang mencakup sekitar 19 persen dari ekonominya yang bernilai $200 milyar itu.
“Persetujuan perdagangan dengan Amerika, pasar yang sangat besar, tentu akan mendatangkan manfaat, itu sudah jelas,” kata Marie Diron, Wakil Presiden Moody’s Investors Service di Singapore. Pasar ekspor ini akan dikaitkan dengan persetujuan perdagangan,” katanya.
Trump diperkirakan tidak akan mengutamakan persetujuan perdagangan bebas dalam waktu dekat, kata para analis, tetapi ia mungkin kelak akan mempertimbangkannya. Persetujuan perdagangan biasanya mewajibkan para penanda-tangan untuk memotong bea-impor atas barang dan jasa satu sama lain.
Nguyen mungkin mempunyai peluang untuk merundingkan persetujuan perdagangan dengan Amerika Serikat karena perusahaan-perusahaan Amerika yang menjual produk seperti makanan sajian cepat, telepon pintar dan bahkan asuransi ingin memperoleh akses yang lebih besar ke golongan menengah yang bertumbuh cepat di Vietnam. [gp]