Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, Rabu (29/11) mengatakan pembatalan pertemuannya dengan perdana menteri Inggris telah mendapat lebih banyak publisitas dibandingkan “tuntutan adil dari Yunani untuk penyatuan kembali patung Parthenon.” Di pihak lain, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menuduh Perdana Menteri Yunani itu berusaha “mencari perhatian” dengan Patung Parthenon.
Dalam acara mingguan tanya-jawab dengan Parlemen Inggris, Perdana Menteri Rishi Sunak membela pembatalan pertemuan dengan perdana menteri Yunani minggu ini. Dia mengatakan sudah jelas bahwa pertemuan itu “tidak akan membahas masalah-masalah substantif pada masa depan” dan oleh karena itu “tidak tepat” jika tetap diadakan.
“Ketika sudah jelas bahwa tujuan pertemuan bukanlah untuk membahas isu-isu substantif untuk masa depan, melainkan untuk mendukung dan menghidupkan kembali isu-isu masa lalu, maka hal tersebut tidaklah tepat. Namun lebih jauh lagi, ketika terdapat komitmen dan jaminan khusus mengenai topik tersebut yang dibuat untuk negara ini dan kemudian dilanggar, hal itu mungkin tampak asing baginya. Tetapi saya berpendapat, ketika orang membuat komitmen, mereka harus menepatinya,” jelasnya.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis tadinya dijadwalkan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di Downing Street 10 pada Selasa (28/11). Menurut rencana, dia berniat mengajukan tuntutan Yunani yang sudah puluhan tahun agar patung-patung kuno dari Museum Inggris dikembalikan.
Mitsotakis mengatakan pada hari Rabu bahwa pembatalan pertemuannya dengan Sunak telah mendapat lebih banyak publisitas dibandingkan “tuntuan Yunani yang adil untuk pemulangan kembali patung-patung Parthenon.”
Dia bertemu dengan Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou di Athena pada hari Rabu (29/11) sebagai bagian dari pertemuan rutin bulanan dan menyampaikan informasi terbaru tentang perjalanannya baru-baru ini ke London.
“Akhirnya, seperti yang Anda tahu, saya kembali dari London kemarin – hanya dua kata tentang kejadian malang yang membatalkan jadwal pertemuan saya dengan rekan saya dari Inggris. Pengamatan pertama adalah saya percaya bahwa hal ini tidak akan memengaruhi hubungan Yunani-Inggris dalam jangka panjang, yang memiliki kedalaman sejarah yang signifikan. Kedua, ada sisi positif dari pembatalan pertemuan ini, yaitu muncul lebih banyak publisitas, tidak hanya di Inggris, tetapi juga dalam opini publik dunia mengenai tuntutan Yunani yang adil untuk penyatuan kembali patung-patung Parthenon,” komentarnya.
Pertikaian diplomatik meletus pada hari Senin antara Yunani dan Inggris setelah Inggris membatalkan rencana pertemuan perdana menteri kedua negara, sehingga perdana menteri Yunani menuduh perdana menteri Inggris berusaha menghindari pembahasan patung-patung marmer Parthenon yang disengketakan.
Pada Senin malam, Mitsotakis mengeluarkan pernyataan tentang “kekesalannya atas kenyataan bahwa perdana menteri Inggris telah membatalkan rencana pertemuan beberapa jam sebelum pertemuan itu dijadwalkan.” Inggris mengonfirmasi bahwa kedua pemimpin tersebut tidak akan bertemu dan sebagai gantinya Mitsotakis mengadakan pembicaraan dengan Wakil Perdana Menteri Oliver Dowden.
Athena telah lama menuntut pengembalian patung-patung yang dipindahkan dari Yunani oleh diplomat Inggris Lord Elgin pada awal abad ke-19. Patung-patung tersebut, yang awalnya menghiasi kuil Parthenon yang telah berusia 2.500 tahun di Acropolis, telah dipajang di Museum Inggris di London selama lebih dari dua abad. Sekitar separuh dari keseluruhan karya marmer yang masih bertahan kini berada di London, dan sisanya berada di museum yang dibangun khusus di bawah Acropolis di Athena.
Muncul di televisi Inggris pada hari Minggu, Mitsotakis membandingkan pemisahan patung-patung itu dengan memotong lukisan Mona Lisa menjadi dua, sebuah pernyataan yang membuat kesal para pejabat Inggris.
Museum Inggris dilarang oleh undang-undang untuk mengembalikan patung-patung itu ke Yunani, namun para pemimpinnya telah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Yunani mengenai kompromi, seperti pinjaman jangka panjang.
Namun juru bicara Sunak mengambil tindakan keras pada hari Senin, dengan mengatakan bahwa pemerintah Inggris “tidak memiliki rencana untuk mengubah pendekatan kami, dan tentu saja kami berpikir bahwa Museum Inggris adalah tempat yang tepat” untuk patung-patung marmer tersebut.
“Ini diperoleh secara sah pada saat itu, dan secara sah dimiliki oleh pengelola museum. Kami mendukung posisi itu dan tidak ada rencana untuk mengubah undang-undang yang mengaturnya,” kata juru bicara Max Blain. “Kami telah merawat patung-patung marmer ini selama beberapa generasi dan kami ingin hal ini terus berlanjut.” [lt/jm]
Forum