Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mendesak rakyat agar memberi suara “tidak” dalam referendum hari Minggu mengenai apakah negara itu sebaiknya menerima persyaratan dana talangan Eropa.
Tsipras mengatakan hari Jumat dengan memberi suara “tidak”, ini akan memberi peluang bagi Yunani untuk hidup bermartabat di Eropa dan memberi Athena kekuatan yang lebih besar dalam perundingan dengan para kreditor Eropa.
Ia berpidato di hadapan rapat umum 25.000 orang yang mendukung suara “tidak” di tengah ibukota Athena, dan satu poster bertuliskan, “Tanggal 5 Juli, Kita akan Menulis Sejarah/ Suara Tidak.”
“Saya tidak akan menangis, saya tidak takut, saya akan mengatakan tidak!” seru Tsipras kepada para pendukung sementara mereka memasuki Lapangan Syntagma -- tempat kerusuhan anti-penghematan pada waktu lalu.
Rapat umum saingan 20 ribu orang yang menghendaki suara “ya” diadakan kurang dari 1 kilometer jauhnya di luar Stadion Panathenaic. Pemrotes di sana meneriakkan semboyan pro-Eropa dan menyuarakan kekhawatiran akan yang disebut “Grexit” atau keluarnya Yunani dari zona euro kalau referendum tidak lolos.
Hari Jumat adalah hari terakhir berkampanye sebelum referendum hari Minggu.
Menurut 3 poll baru-baru ini orang-orang yang kemungkinan akan memberi suara mendapati suara “ya” unggul sedikit. Para analis mengatakan ini kemungkinan sebagian disebabkan ketakutan yang timbul oleh pembatasan uang pekan ini yang menutup bank-bank dan membatasi dengan drastis penarikan uang dari ATM.
Poll 1.000 orang tanggal 30 Juni dan 1 Juli memberi indikasi 44,8 persen responden mengatakan mereka akan memberi suara “ya” sementara 43,4 persen akan memberi suara “tidak” dan 11,8 persen belum menentukan pilihan.
