Tautan-tautan Akses

Poles Citra, Taliban Larang Tentaranya Bawa Senjata ke Taman Hiburan


Pasukan Taliban berpatroli di landasan pacu sehari setelah penarikan pasukan AS dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul
Pasukan Taliban berpatroli di landasan pacu sehari setelah penarikan pasukan AS dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul

Juru bicara Taliban, Rabu (2/2), mengatakan mereka tidak akan lagi mengizinkan lagi tentaranya membawa senjata ke taman hiburan di Afghanistan. Hal tersebut ditengarai sebagai upaya penguasa baru negara itu untuk memoles citra mereka.

Tentara Taliban, banyak dari mereka telah menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam pemberontakan melawan pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat (AS) selama 20 tahun, berbondong-bondong datang ke taman hiburan di kota-kota Afghanistan setelah kelompok tersebut mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu.

"Mujahidin Imarah Islam tidak diizinkan memasuki taman hiburan dengan senjata, seragam militer, dan kendaraan," kata juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, di Twitter.

Tentara Taliban berpatroli di sepanjang jalan selama demonstrasi oleh orang-orang untuk mengutuk protes baru-baru ini oleh aktivis hak-hak perempuan Afghanistan, di Kabul. (Foto: AFP)
Tentara Taliban berpatroli di sepanjang jalan selama demonstrasi oleh orang-orang untuk mengutuk protes baru-baru ini oleh aktivis hak-hak perempuan Afghanistan, di Kabul. (Foto: AFP)

"(Mereka) wajib mematuhi semua aturan dan peraturan taman hiburan."

Taliban dikenal sebagai penegak aturan yang tidak kenal kompromi dan seringkali brutal yang terlihat dari cara mereka saat terakhir memerintah, antara 1996 dan 2001.

Namun sejak mengambil alih pada Agustus, mereka mencoba untuk menampilkan wajah yang lebih moderat kepada sesama warga Afghanistan dan dunia yang lebih luas, saat kabinet sementara bergulat dengan krisis kemanusiaan yang membayangi.

Daya tarik khusus bagi tentara Taliban adalah salah satu taman hiburan terbesar di Kabul dan taman tepi air di waduk Qargha, di pinggiran barat kota.

Pejuang mencengkeram senapan otomatis mengantre untuk naik komidi putar dan mengayunkan kapal bajak laut, sementara para pengunjung yang berasal dari masyarakat biasa memandang mereka dengan gugup.

Sebagian besar tentara yang berbicara dengan Reuters pada saat itu mengaku belum pernah ke Kabul sampai Taliban menguasai ibu kota pada 15 Agustus. Beberapa tentara mengatakan ingin mengunjungi taman hiburan sebelum kembali bertugas di seluruh pelosok negeri. [ah/rs]

XS
SM
MD
LG