Seorang penyelidik di Alabama, pada Selasa (25/4), menggambarkan adegan kejahatan yang kacau dan berdarah, dengan menyebutkan adanya 89 selongsong peluru dan sejumlah bukti lainnya, setelah insiden penembakan yang menewaskan empat remaja, dan melukai puluhan lainnya, terjadi dalam sebuah pesta ulang tahun ke-16 atau Sweet Sixteen. Pihak berwenang telah menahan enam orang terkait insiden tersebut dengan tuduhan pembunuhan gegabah.
Penyelidik utama dalam kasus tersebut, bersaksi di persidangan yang dapat menentukan apakah tiga orang dewasa yang dituduh terlibat dalam penembakan yang terjadi pada minggu lalu tersebut, akan ditahan tanpa jaminan. Tiga terdakwa lainnya, yang masih remaja, akan diadili secara terpisah. Hakim tidak segera mengeluarkan putusan.
"Banyak selongsong peluru (berserakan). Darah di mana-mana," kata Agen Khusus Jess Thornton. Adegan kejahatan tersebut tak pernah ia lihat selama bertugas dengan Badan Penegakan Hukum Alabama dalam 18 tahun terakhir, katanya.
Selongsong peluru dari empat jenis pistol berhasil ditemukan di studio tari yang berada di sebelah lapangan kota di Dadeville, sekitar satu jam berkendara ke timur laut dari Montgomery, kata Thornton.
Bukti menunjukkan setidaknya satu pistol telah dimodifikasi untuk menembak dengan cepat, katanya. "Saksi mengatakan bahwa suara yang terdengar seperti senapan mesin."
Penyelidik belum membahas motif atau apa yang mereka yakini menjadi penyebab penembakan tersebut. Thornton mengatakan enam terdakwa adalah kerabat atau teman. Mereka tidak diundang ke pesta itu tetapi melakukan perjalanan dari Auburn dan Tuskegee untuk menghadirinya.
Thornton mengatakan lima dari enam terdakwa mengakui berada di pesta dan melepaskan tembakan. Terdakwa keenam tidak mengaku berada di sana, tetapi rekan-rekannya mengatakan bahwa dia berada di sana dan menembak, kata Thornton. Penyelidik mengatakan setidaknya lima dari enam orang itu berkumpul di sebuah tempat parkir di kota terdekat, setelah pesta berlangsung.
Tiga terdakwa dewasa adalah Wilson LaMar Hill Jr., 20, dari Auburn; Johnny Letron Brown, 20, dari Tuskegee; dan Willie George Brown Jr., 19, juga dari Auburn.
Namun, seorang pengacara pembela mengatakan bahwa salah satu pihak yang tewas di pesta tersebut melepaskan tembakan terlebih dahulu.
George Bulls, pengacara untuk Willie Brown, bertanya kepada penyidik negara apakah ada setidaknya beberapa pernyataan tentang salah satu korban tewas, yakni Corbin Holston, yang disebut memulai penembakan.
Thornton menjawab bahwa itu benar.
Thornton bersaksi bahwa Holston, 23, yang berasal dari Dadeville, ditemukan dengan senjata kaliber 40 di dadanya. Thornton mengatakan posisi senjata, yang telah digunakan itu, terlihat aneh. "Hampir seperti ditempatkan di sana," kata Thornton.
Thornton mengatakan ada sekitar 50 hingga 60 orang yang memadati tempat pesta, yang berukuran sekitar 12 meter x 8 meter, ketika penembakan terjadi.
Sebelumnya, pada malam itu terdengar suara keras seperti sebuah speaker jatuh, dan setidaknya satu orang menyingkap bajunya untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki senjata, kata Thornton. Tindakan itu memicu permintaan agar orang yang hadir dengan senjata untuk meninggalkan tempat. Penembakan terjadi tak lama setelah itu, katanya. Dia tidak mengatakan apakah orang yang mengangkat bajunya adalah salah satu terdakwa.
Dua siswa senior Dadeville High School, Phil Dowdell, 18, dan Shaunkivia Nicole "KeKe" Smith, 17, tewas. Korban tewas lainnya adalah Marsiah Emmanuel "Siah" Collins, 19, dan Holston, 23. [mr/rs]
Forum