Polisi di Afrika Selatan menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan sekelompok pekerja tambang yang melakukan aksi mogok dan menolak untuk kembali bekerja hingga tuntutan upah mereka terpenuhi.
Para pekerja tambang itu antara lain terdiri dari 12 ribu pekerja yang diberhentikan oleh perusahaan Anglo American Platinum sebelumnya bulan ini, pasca aksi pemogokan liar di pertambangan Rustenburg.
Polisi juga mengatakan hari Selasa bahwa pembangkit tenaga listrik di tempat itu telah dibakar.
Anglo American Platinum telah menawarkan untuk kembali mempekerjakan pekerja tambang tersebut jika mereka kembali bekerja hari Selasa. Sebagai bagian persetujuan tersebut, perusahaan itu juga menawarkan satu kali pembayaran berjumlah sekitar 230 dolar.
Namun para pekerja tambang tersebut mengatakan jumlah itu tidak cukup memadai, dan menuntut kenaikan upah seperti yang diberikan perusahaan Lonmin kepada para pekerja tambang platina mereka, setelah aksi mogok sebelumnya tahun ini.
Para pekerja tambang itu antara lain terdiri dari 12 ribu pekerja yang diberhentikan oleh perusahaan Anglo American Platinum sebelumnya bulan ini, pasca aksi pemogokan liar di pertambangan Rustenburg.
Polisi juga mengatakan hari Selasa bahwa pembangkit tenaga listrik di tempat itu telah dibakar.
Anglo American Platinum telah menawarkan untuk kembali mempekerjakan pekerja tambang tersebut jika mereka kembali bekerja hari Selasa. Sebagai bagian persetujuan tersebut, perusahaan itu juga menawarkan satu kali pembayaran berjumlah sekitar 230 dolar.
Namun para pekerja tambang tersebut mengatakan jumlah itu tidak cukup memadai, dan menuntut kenaikan upah seperti yang diberikan perusahaan Lonmin kepada para pekerja tambang platina mereka, setelah aksi mogok sebelumnya tahun ini.