Polisi Australia menembak mati seorang yang telah “diketahui tersangka teroris,” setelah ia menikam dua orang polisi di luar kantor polisi di Melbourne.
Pria berusia 18 tahun itu menyerang polisi dengan belati Selasa malam (23/9) ketika sedang diinterogasi mengenai tingkah lakunya yang disebut pihak berwenang memperihatinkan.
Polisi mengatakan salah seorang dari polisi itu membalas dengan tembakan untuk membela diri, yang menewaskan remaja tersebut. Kedua orang polisi itu sekarang dalam keadaan stabil.
Insiden itu terjadi sementara Australia berjaga-jaga akan kemungkinan serangan oleh orang-orang yang terinspirasi oleh kelompok ektremis ISIS.
Tidak jelas apakah pria tersebut bertindak sendirian atau berhubungan dengan ISIS yang pekan ini mengancam akan membunuh warga Australia.
Penjabat Komisaris Kepolisian Federal Australia Andrew Colvin mengatakan pihak berwenang telah memantau kegiatan tersangka tersebut.
Media setempat melaporkan remaja itu baru-baru ini terlihat memegang bendera ISIS. Pihak berwenang mengatakan mereka sedang menyelidiki laporan-laporan ini.
Kelompok ektremis ISIS pekan ini mendesak pembunuhan membabi buta warga di Australia, Kanada, Perancis dan negara-negara lain anggota koalisi global yang menentang kelompok jihadis atau ISIS itu.