Warga Iran tersebut, Pouria Paykani telah dipantau oleh polisi federal dan Badan Intelijen Brazil sejak tanggal 15 Juli lalu.
Laporan setempat mengatakan surat penangkapan dan deportasinya telah dikeluarkan dan Paykani ditangkap hari Jumat (5/8) ketika ia berusaha memasuki Uruguay dengan bus.
Kementerian Umum Federal negara itu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan perintah deportasi dikeluarkan karena keadaannya yang illegal di Brazil.
“Ini adalah prosedur yang biasa yang digunakan dalam kasus-kasus pendatang gelap, tanpa visa atau izin tinggal di negara itu,” kata pernyataan tersebut.
Folha de Sao Paulo melaporkan bahwa Paykani mendapat perhatian penegak hukum bulan Juni setelah dia terlihat memotret ruang keberangkatan Bandara Garulhos di Sao Paulo.
Paykani, menurut polisi, memasuki Brazil bulan Maret dengan paspor Iran. Ia kabarnya kembali ke Garulhos dua kali dan mengambil lagi beberapa foto. Folha melaporkan bahwa Paykani ditanyai oleh polisi, ditahan karena menghina, tapi kemudian dibebaskan.
Pihak berwenang kemudian mengirim foto Paykani ke semua bandara Brazil dan dinas intelijen yang yang ditugaskan di Pesta Olah Raga Olimpiade.
Tidak diketahui, menurut pejabat Brazil, apakah Paykani sedang melakukan langsung “langkah-langkah persiapan” akan kemungkinan serangan.
Disamping Paykani, polisi Brazil menangkap 10 orang bulan Juli yang dicurigai merencanakan serangan di Olimpiade Rio de Janeiro. [gp]
