Polisi federal Brazil, Kamis (29/3) menangkap beberapa orang yang memiliki hubungan dengan Presiden Michel Temer, yang dicurigai menerima suap dengan imbalan kontrak untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pelabuhan terbesar di negara itu.
Penangkapan itu diotorisasi oleh Hakim Mahkamah Agung Luis Roberto Barroso, yang memimpin investigasi kasus pelabuhan Sao Paulo Santos.
Kantor jaksa agung dalam suatu pernyataan mengemukakan penangkapan itu dilakukan di Santos, sebagai bagian dari penyelidikan mengenai dugaan korupsi yang melibatkan surat keputusan presiden mengenai pengaturan pelabuhan-pelabuhan Brazil.
Surat keputusan yang ditandatangani Temer Mei lalu itu memperpanjang kontrak bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pelabuhan dari 25 menjadi 35 tahun, dengan opsi perpanjangan kontrak hingga 70 tahun.
Temer menyangkal melakukan kesalahan dalam memberi kontrak pelabuhan itu dan sekretaris kabinetnya memberitahu pers bahwa presiden akan membersihkan namanya.
Baca juga: Polisi Brazil Lakukan Penangkapan Terkait Korupsi Temer
Rodrimar, salah satu perusahaan yang menjadi sorotan utama dalam penyelidikan ini, mengukuhkan dalam suatu pernyataan bahwa presidennya, Antonio Celso Grecco, ditangkap dan bahwa polisi menggeledah kantor pusat Rodrimar di Santos. Perusahaan itu menyatakan bahwa berdasarkan surat perintah penangkapan, Celso Grecco dapat ditahan hingga lima hari.
Rodrimar menyatakan tidak pernah menerima perlakuan istimewa dari pemerintah dan surat keputusan presiden tidak menguntungkan perusahaan manapun, seraya menambahkan bahwa perusahaan itu dan Celso Grecco terkejut oleh tindakan pada hari Kamis itu.
Media Brazil melaporkan bahwa mereka yang ditangkap juga mencakup: Jose Yunes yang pernah lama menjadi staf Temer, Joao Batista Lima, pensiunan kolonel yang kabarnya memiliki hubungan erat dengan Temer dan Wagner Rossi, menteri pertanian pada pemerintahan sebelumnya yang memimpin Codesp, entitas yang mengelola pelabuhan.
Para pengacara tersangka menyatakan klien mereka telah membantah melakukan kesalahan. Sebagian dari mereka menyebut penahanan klien mereka itu “tidak dapat diterima sama sekali” dan atau “ilegal.”. [uh]
