TANGERANG —
Polisi-polisi Jakarta yang berbadan gemuk diminta untuk berolahraga, mengganti seragamnya dua kali seminggu dengan baju dan sepatu olahraga untuk senam aerobik dan melakukan pushup supaya turun berat badannya.
Polisi yang berbobot lebih dari 100 kilogram harus mengikuti program pengurangan berat badan karena naiknya jumlah polisi dengan kelebihan berat badan dan persepsi bahwa mereka tidak dapat melindungi publik, ujar juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto.
Ia mengatakan bahwa stress, gaya hidup yang tidak aktif serta makanan tak sehat telah membuat berat badan polisi naik. Pendaftaran program pengurangan berat badan yang dibuka minggu lalu telah memasukkan 400 polisi, dan siapa pun yang dianggap terlalu gemuk harus berolahraga paling tidak dua kali seminggu. Ia menambahkan bahwa ada rencana untuk mengembangkan program tersebut di seluruh Indonesia.
Tidak ada hukuman bagi mereka yang tidak turun berat badannya, namun mereka yang telah mendaftar tidak boleh melewatkan sesi latihan. Mereka boleh mengikuti latihan sesuai kemampuan masing-masing dan tidak diwajibkan mengikuti program diet yang ketat.
Sebuah program yang sama dimulai bulan lalu oleh kepolisian Tangerang, yang memiliki 1.470 polisi. Mereka merekrut pelatih untuk membantu 132 polisi yang kelebihan berat badan untuk memiliki tubuh yang lebih fit. Program tersebut juga melibatkan tim medis yang membantu memonitor diet dan masalah kesehatan.
“Polisi yang gemuk dan berperut besar sulit diharapkan menangkap penjahat yang kabur,” ujar Kepala Kepolisian Resor Tangerang Kota Komisaris Besar Polisi Wahyu Widada, yang bergabung bersama ratusan polisi lainnya dalam acara olahraga bersama pada Selasa (4/12).
“Program ini bertujuan mengubah gaya hidup mereka yang tidak sehat.”
Beberapa polisi mengatakan mereka telah berhasil mengurangi berat badan sebanyak 2 kilogram sejak bergabung dengan program tersebut sebulan lalu. Yang lainnya mengatakan belum melihat ada perubahan.
“Saya malu dengan penampilan saya. Mereka terus memberikan motivasi…Sulit sekali tapi saya harus terus mencoba,” ujar Sersan Sugiar, yang berbobot 130 kilogram dengan tinggi badan 175 centimeter. “Belum ada perubahan sejauh ini.” (AP/Niniek Karmini)
Polisi yang berbobot lebih dari 100 kilogram harus mengikuti program pengurangan berat badan karena naiknya jumlah polisi dengan kelebihan berat badan dan persepsi bahwa mereka tidak dapat melindungi publik, ujar juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto.
Ia mengatakan bahwa stress, gaya hidup yang tidak aktif serta makanan tak sehat telah membuat berat badan polisi naik. Pendaftaran program pengurangan berat badan yang dibuka minggu lalu telah memasukkan 400 polisi, dan siapa pun yang dianggap terlalu gemuk harus berolahraga paling tidak dua kali seminggu. Ia menambahkan bahwa ada rencana untuk mengembangkan program tersebut di seluruh Indonesia.
Tidak ada hukuman bagi mereka yang tidak turun berat badannya, namun mereka yang telah mendaftar tidak boleh melewatkan sesi latihan. Mereka boleh mengikuti latihan sesuai kemampuan masing-masing dan tidak diwajibkan mengikuti program diet yang ketat.
Sebuah program yang sama dimulai bulan lalu oleh kepolisian Tangerang, yang memiliki 1.470 polisi. Mereka merekrut pelatih untuk membantu 132 polisi yang kelebihan berat badan untuk memiliki tubuh yang lebih fit. Program tersebut juga melibatkan tim medis yang membantu memonitor diet dan masalah kesehatan.
“Polisi yang gemuk dan berperut besar sulit diharapkan menangkap penjahat yang kabur,” ujar Kepala Kepolisian Resor Tangerang Kota Komisaris Besar Polisi Wahyu Widada, yang bergabung bersama ratusan polisi lainnya dalam acara olahraga bersama pada Selasa (4/12).
“Program ini bertujuan mengubah gaya hidup mereka yang tidak sehat.”
Beberapa polisi mengatakan mereka telah berhasil mengurangi berat badan sebanyak 2 kilogram sejak bergabung dengan program tersebut sebulan lalu. Yang lainnya mengatakan belum melihat ada perubahan.
“Saya malu dengan penampilan saya. Mereka terus memberikan motivasi…Sulit sekali tapi saya harus terus mencoba,” ujar Sersan Sugiar, yang berbobot 130 kilogram dengan tinggi badan 175 centimeter. “Belum ada perubahan sejauh ini.” (AP/Niniek Karmini)