Polisi keamanan nasional Hong Kong pada Senin (20/9) menangkap sedikitnya dua anggota organisasi politik mahasiswa, di tengah tindakan keras terhadap perbedaan pendapat di kota semiotonom itu.
Menurut laman Facebook Politik Mahasiswa, polisi keamanan nasional menangkap Wong Yat-chin dan Chan Chi-sum, masing-masing sebagai ketua dan sekretaris, pada Senin pagi.
Seorang mantan juru bicara Politik Mahasiswa dan mahasiswa Universitas Baptis Hong Kong, Chu Wai-ying, menerima telepon dari polisi pada Senin (20/9) pagi dan meminta bantuannya dalam penyelidikan, menurut dewan redaksi serikat mahasiswa universitas itu.
Tidak jelas mengapa mereka ditangkap dan polisi tidak segera mengomentari penangkapan tersebut.
Kelompok mahasiswa itu dibentuk tahun lalu dan merupakan salah satu dari sedikit organisasi politik yang tersisa di Hong Kong.
Banyak organisasi politik dan oposisi telah berhenti beroperasi setelah Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong.
Wong dan Chan sebelumnya telah ditangkap karena membagikan selebaran pada 1 Juli, yang merupakan hari peringatan kembalinya Hong Kong ke China.
Lebih dari 140 orang telah ditangkap di bawah Undang-Undang Keamanan, yang melarang pemisahan diri, subversi, terorisme dan kolusi asing untuk campur tangan dalam urusan kota itu.
Pada hari Senin, polisi juga menggerebek sebuah gudang di bangunan industri dan menyita barang-barang termasuk masker bedah, buku dan makanan ringan sebagai barang bukti, menurut South China Morning Post. [lt/uh]