Tautan-tautan Akses

Polisi: “Joker” Jepang Ingin "Membunuh Banyak Orang"


Kyota Hattori, 24, yang ditangkap atas dugaan insiden penikaman, pembakaran, dan asam di kereta Keio Line pada hari Halloween pada 31 Oktober 2021. (Foto: Kyodo via REUTERS)
Kyota Hattori, 24, yang ditangkap atas dugaan insiden penikaman, pembakaran, dan asam di kereta Keio Line pada hari Halloween pada 31 Oktober 2021. (Foto: Kyodo via REUTERS)

Seorang gelandangan yang mengagumi tokoh Joker dari komik Batman memilih berdandan layaknya sang tokoh dan melakukan serangan di malam Halloween di kereta Tokyo ternyata memiliki keinginan yang menyeramkan, yaitu "ingin membunuh banyak orang." Ia telah merencanakan aksi penyerangan tersebut selama berbulan-bulan sebelumnya dengan membeli pisau secara daring dari internet, kata polisi dan media pada Selasa (2/11).

Aksi penusukan dan pembakaran, yang secara singkat menyebabkan api berkobar di gerbong kereta, dilakukan pada Minggu (31/10) malam ketika banyak pengunjung pesta menuju ke Tokyo untuk perayaan Halloween. Aksi tersebut membuat penumpang berteriak di lorong kereta dan berebut keluar dari jendela untuk melarikan diri.

Peserta Halloween, mengenakan kostum Spiderman, naik kereta setelah malam Halloween di distrik Shibuya Tokyo, 1 November 2014. (Foto: REUTERS/Yuya Shino)
Peserta Halloween, mengenakan kostum Spiderman, naik kereta setelah malam Halloween di distrik Shibuya Tokyo, 1 November 2014. (Foto: REUTERS/Yuya Shino)

Reuters mengutip seorang juru bicara polisi, Selasa (2/11), melaporkan seorang pria berusia 70-an masih berada dalam kondisi serius dengan luka tusuk di tubuhnya dan 16 korban lainnya tengah dirawat karena luka ringan, sebagian besar karena menghirup asap dari kebakaran yang terjadi di dalam gerbong.

Kyota Hattori, 24 tahun, mengenakan pakaian warna-warni seperti Joker, ditangkap di tempat dan kemudian mengatakan kepada penyelidik "Saya ingin membunuh banyak orang, saya ingin hukuman mati," tambah juru bicara polisi.

Dalam rekaman video terlihat ia duduk di kursi di gerbong kereta dengan tenang sambil merokok sebelum melakukan penyerangan. Hattori membeli pisau yang dia gunakan melalui Internet dan membawa sekitar 4 liter cairan pemantik dalam botol plastik ketika dia menuju ke Tokyo, menurut laporan media.

Hattori, yang mengatakan kepada penyelidik mengenai "hal-hal yang tidak berjalan baik dengan pekerjaan dan teman-teman," diperkirakan telah mulai merencanakan serangan tersebut sejak awal Juni. Saat itu dia berhenti dari pekerjaannya di kota barat daya Fukuoka dan mulai pindah ke timur. Ia tinggal selama beberapa waktu di kota-kota besar sampai dia mencapai Tokyo sebulan yang lalu, tambah laporan itu.

Kyota Hattori, 24, yang ditangkap atas dugaan insiden penikaman, pembakaran, dan asam di kereta Keio Line pada hari Halloween pada 31 Oktober 2021. (Foto: Kyodo via REUTERS)
Kyota Hattori, 24, yang ditangkap atas dugaan insiden penikaman, pembakaran, dan asam di kereta Keio Line pada hari Halloween pada 31 Oktober 2021. (Foto: Kyodo via REUTERS)

Menteri Transportasi Tetsuo Saito mengatakan pada konferensi pers, Selasa (2/11), pemerintah memerintahkan perusahaan kereta api untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah serangan lebih lanjut.

"Kereta api sangat penting bagi kehidupan masyarakat, dan sangat penting untuk dapat merasa aman saat Anda mengendarainya," tambahnya. [ah/rs/au]

Recommended

XS
SM
MD
LG