Tautan-tautan Akses

Polisi Korban Penembakan di Colorado Disemayamkan


Peti mati Eric Tally, polisi yang tewas tertembak saat merespons penembakan massal di supermarket, diusung oleh sejumlah polisi setelah misa di sebuah gereja Katedral di Denver, Colorado, Senin, 29 Maret 2021. (Foto: Kevin Mohatt/ Reuters)
Peti mati Eric Tally, polisi yang tewas tertembak saat merespons penembakan massal di supermarket, diusung oleh sejumlah polisi setelah misa di sebuah gereja Katedral di Denver, Colorado, Senin, 29 Maret 2021. (Foto: Kevin Mohatt/ Reuters)

Misa pemakaman Katolik Roma dilangsungkan pada Senin (29/3) bagi polisi Boulder, Colorado, yang tewas dalam insiden penembakan di sebuah toko eceran di kota itu pekan lalu.

Dalam Misa berbahasa Latin di Katedral Basilika di Immaculate Conception di Denver itu, peti mati Eric Talley dikelilingi enam lilin. Tempat duduk di dalam gereja itu diberi pembatas untuk jarak aman terkait Covid-19, tetapi misa itu disiarkan langsung oleh Keuskupan Agung Denver dan juga disiarkan beberapa stasiun televisi.

Keuskupan Agung dalam pernyataan mengatakan keluarga Talley berencana mengikuti misa itu, tetapi meminta agar wajah mereka tidak ditampilkan selama misa yang dilakukan dengan gaya sebelum reformasi Konsili Vatikan Kedua pada 1960an.

Menurut polisi, Talley memimpin tim pertama yang datang ke toko yang menjadi lokasi penembakan itu 22 Maret lalu. Ia tiba 30 detik setelah tersangka, yang kemudian diidentifikasi sebagai Ahmad Al Aliwi Alissa, melepaskan tembakan, yang kemudian menewaskan Talley.

“Tidak ada orang lain yang ditembak atau dibunuh setelah petugas pemberani ini datang menemui tersangka,” cuit polisi pekan lalu.

Alissa, yang luka di bagian kaki dalam baku tembak dengan polisi, telah didakwa dengan sepuluh tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu percobaan pembunuhan tingkat pertama karena menembaki petugas lain. Jaksa memperkirakan akan ada lebih banyak tuntutan diajukan ketika penyelidikan berlanjut.

Dalam penampilan pertamanya di sidang pengadilan pekan lalu, salah seorang tim kuasa hukum Alissa, Kathryn Herold, mengatakan pada hakim bahwa mereka perlu mengkaji kesehatan jiwa Alissa, tetapi tidak memberi rincian lebih jauh tentang kondisinya.

Talley, yang dibesarkan di Albuquerque, New Mexico, mengambil jalan yang tidak biasa untuk menjadi petugas polisi. Ayahnya, Homer “Shay” Talley, yang berusia 74 tahun, pekan lalu mengatakan kepada Associated Press bahwa Talley memiliki gelar sarjana strata dua dalam bidang komunikasi komputer, tetapi meninggalkan pekerjaannya itu untuk menjadi polisi pada 2010, pada usia 40 taun.

Ayahnya mengatakan Talley ingin mengabdi kepada masyarakat.

Talley adalah seorang ayah yang setia bagi ketujuh anak-anaknya dan “takut pada Tuhan,” tambahnya.

Sebuah upaya pemakaman direncanakan berlangsung pada Selasa (30/3) di Flatirons Community Church, di Lafayette. Upacara ini terbuka untuk umum tetapi juga akan mengikuti pembatasan sosial terkait Covid-19. Pihak penyelenggara mendorong orang untuk menyaksikan acara pemakaman lewat siaran langsung di televisi. [em/lt]

XS
SM
MD
LG