Polisi Malaysia hari Rabu (22/2) mengatakan dua perempuan yang diduga meracuni kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengetahui apa yang mereka lakukan dan telah dilatih sebelumnya bagaimana melakukannya.
Kamera video dari bandara internasional Kuala Lumpur minggu lalu menunjukkan salah seorang perempuan menarik Kim Jong Nam dari belakang dan memaksa mengusapkan sesuatu ke wajahnya.
Namun, salah seorang dari kedua perempuan itu mengaku bahwa ia telah diperdaya untuk menyerang Kim. Menurutnya, ia meyakini bahwa dirinya ikut dalam "pertunjukan gurauan" untuk acara televisi.
Khalid Abu Bakar, Kepala Polisi Diraja Malaysia menjelaskan, “Yang sebenarnya terjadi adalah kedua perempuan ini dilatih untuk mengusapkan sesuatu ke wajah korban (Kim Jong Nam), mereka tahu sebelumnya bahwa empat tersangka akan memberi mereka cairan, mereka akan menuangkan cairan itu ke tangan mereka dan keduanya harus mengusapkan cairan itu pada wajah korban. Jadi, perempuan Indonesia melakukannya terlebih dulu, kemudian diikuti perempuan Vietnam mengusapkan cairan ke wajah korban dan setelah itu mereka pergi. Mereka diperintahkan untuk membersihkan tangan dan tahu bahwa cairan itu beracun."
Pejabat kesehatan Malaysia telah melakukan otopsi terhadap Kim tapi masih menunggu hasil-hasil tes laboratorium untuk menentukan penyebab kematiannya.
Dua orang sudah ditangkap terkait serangan itu dan pihak berwenang mengatakan sedang mencari tiga tersangka lainnya.
Khalid mengatakan tersangka-tersangka baru itu termasuk Hyon Kwang Song, Sekretaris 2 Kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur dan Kim Uk Il, seorang karyawan perusahaan penerbangan pemerintah Korea Utara.
Kim Jong Nam pernah dipertimbangkan untuk menjadi pengganti memimpin Korea Utara. Tapi ia kemudian tidak disukai ayahnya, Kim Jong Il, setelah upayanya yang gagal untuk masuk ke Jepang tahun 2001 menggunakan paspor palsu untuk mengunjungi Disneyland dan ia diasingkan ke wilayah Makau yang dikuasai China.
Badan intelijen Korea Selatan mengatakan Kim Jong Un mengeluarkan “perintah tetap” untuk membunuh abang tirinya setelah berkuasa dan ada upaya pembunuhan yang gagal tahun 2012.
King Jong Nam dilaporkan dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaan adik tirinya karena secara terbuka mengecam rejim otoriter Korea Utara. [my/ds]